BAB 4

228K 19.3K 2K
                                    

Versi Korea

Versi Korea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yuk absen dulu!!

Sebutkan mantan kalian!! Eh salah sebut. 🤣🤣

Sebutkan kota kalian di kolom komen.

****

Suatu hari nanti akankah hadirmu selalu menemani atau hanya sekedar cerita yang pernah tinggal lalu pergi?
.
.
.
.

Ketika selesai patroli. Arsena kembali ke kantor polisi, ia teringat akan motor Afiqah yang bannya belum ia tambal. Kebetulan bersamaan dengan waktu istirahat. Perutnya juga terasa lapar. Arsena menimbang untuk makan atau ke bengkel dulu. Mengingat gadis kecil itu sudah berjanji nanti sore mau kesini untuk mengambil motor. Ia memutuskan untuk menambal ban Afiqah terlebih dulu.

Arsena menuntun motor matik milik Afiqah. Ada beberapa yang penasaran, apa yang sedang dilakukannya, menuntun motor yang di yakini bukan milik Arsena. Lain dengan Arsena yang nampak tak peduli, ia terus menuntun motor itu keluar.

Matahari terasa begitu terik menyengat tubuhnya. Matanya mencari bengkel di sepanjang jalan yang dilaluinya. Ia jadi membayangkan sosok Afiqah kecil yang mendorong motor ini sendirian tengah malam, rasa khawatir menelusup di hatinya untung saja gadis itu pintar untuk memutuskan ke kantor polisi. Jika tidak ia tak tau apa yang akan terjadi pada gadis itu. Akhirnya ia menemukan sebuah bengkel yang tak jauh dari pijakannya.

Setelah menaruh motor tersebut dan meminta untuk di tambal, Arsena bergegas pergi untuk mencari makan. Sambil berjalan ia mencari warung makan terdekat dengan bengkel. Melihat warung bakso, Arsena melangkah masuk. Perutnya sudah lapar dan butuh asupan.

Baru beberapa suap ia menyendokkan bakso ke mulut, ponselnya berdering. Arsena mengambil gawai di sakunya. Tertera nama "Rendy". Sejenak ia berpikir untuk apa temannya yang satu itu menelponnya.

"Assalamualaikum," sapa Arsena.

"Waalaikumsalam."

"Ada apa ren?"

"SIM dan STNK pacar Lo ada di gua nih. Lo dimana gua takut nanti pacar Lo nyariin?"

"Pacar?" Arsena bingung, perasaan ia tidak punya pacar.

"Alah pura-pura bego. Cewek yang semalem Lo anterin dan motor yang lo tuntun buat di tambal bannya itu loh. Kalo bukan pacar Lo siapa lagi? Lagian kurang kerjaan banget, biasanya lo cuek-cuek aja sama orang lain. Baru tahu gua kalo selera Lo itu anak kecil, masih SMA lagi." Arsena terkekeh mendengar ucapan Rendy membuatnya sadar betapa kurang kerjaan dirinya yang melakukan hal-hal bodoh itu untuk seorang gadis yang bahkan belum ia ketahui namanya.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Where stories live. Discover now