BAB 2

244K 22.4K 1.9K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jika sholat saja dia tinggalkan dan Allah sang pemilik semesta alam dia lupakan. Apalagi hanya seorang dirimu?
.
.
.

Membuang rasa malu, Afiqah akhirnya menuntun motornya masuk ke dalam kantor polisi. Jantungnya berdebar, ia takut jika nanti ada polisi yang menegur dirinya. Untungnya SIM dan STNK-nya ia bawa. Jadi kejadian memalukan seperti kemarin tidak akan terulang lagi.

Afiqah memarkirkan motornya di sebelah motor yang Afiqah yakini motor yang sama dengan orang yang kemarin mengantarnya. Kalau tidak salah namanya Arsena Anggara Putra. Baru saja Afiqah ingin berjalan ke posko tapi sudah ada polisi yang menghadangnya.

"Adik ada keperluan apa malam-malam?" Sapa polisi tersebut yang ternyata sama seperti polisi yang kemarin bertemu dengannya.

"Ban saya bocor pak," ujar Afiqah takut.

"Ban bocor dibawa ke bengkel dong adik manis masa di bawa ke kantor polisi." Rendy dalam hati tertawa melihat anak remaja ini diam tidak berkutik. Ia baru sadar jika gadis itu sama seperti anak perempuan yang kemarin hanya saja ia datang sendiri kalau kemarin bersama temannya yang sedikit berisi itu.

"Bengkelnya bocor pak. Saya tidak tahu mau kemana lagi.. hikss... Hikss.. makanya saya ke sini.. saya bawa SIM sama STNK kok pak." Afiqah panik ia bahkan tidak sadar dengan kata-katanya yang ngawur. Ia menangis sambil mengeluarkan surat-surat miliknya dan memberikan pada polisi muda itu yang tertawa mendengar ucapan Afiqah yang aneh mana ada coba bengkel yang bocor.

Rendy reflek menerima kartu itu. Matanya mencari nama gadis ini. Ia terkekeh ketika tahu siapa nama gadis itu. Mengingatkan dia dengan bintang iklan Oreo di Televisi. Disana tertera "Afiqah Shafa".

"Jadi nama kamu Afiqah?" Afiqah mengangguk.

"Jadi keperluan kamu kesini ada apa?" Afiqah diam ia bingung. Ia ingin mengatakan meminta tolong agar diantarkan ke tukang bengkel atau ke rumahnya kemudian besok ia bisa mengambil motornya. Tapi ia takut mengatakan itu. Hingga satu nama muncul di kepalanya.

"Saya mau bertemu pak Arsena." Rendy yang awalnya berniat menggoda gadis cantik nan imut ini lebih jauh jadi tidak melanjutkan lagi. Ia menelan ludah gugup ketika mendengar nama atasannya itu. Apa gadis itu tidak tahu berurusan dengan siapa? Apa mungkin mereka punya hubungan khusus karena kejadian kemarin, atasannya itu mengantar mereka ada sesuatu yang ia lewatkan.

Afiqah menunduk siap menerima reaksi pak polisi di hadapannya. Namun sebuah suara yang tak asing untuknya membuatnya mendongak dan mencari asal suara itu.

"Ada apa ini?" Arsena yang tidak sengaja lewat menghampiri mereka. Khususnya karena ia merasa postur tubuh gadis yang sedang berbicara dengan Rendi sama seperti gadis yang kemarin.. Ternyata benar gadis remaja itu ada disini dan seperti biasa sedang berurusan dengan Rendi yang hobi menggoda anak perempuan.

"Ban adik ini bocor." Timpal Rendi.

Sena menatap gadis itu tajam. Ia mendesah ketika tahu gadis ini hanya sendirian di hari yang hampir tengah malam ini. Apa dia tidak tahu jika sekarang lagi marak rampok dan begal? Padahal kemarin ia juga sudah memperingatkan gadis ini untuk tidak keluar tanpa pengawasan orang tua.

"Motornya taruh disini saja. Kamu saya antar pulang. Besok siang kamu kesini untuk ambil motornya!"

Afiqah mengangguk mendengar itu. Rendi langsung pamit kembali ke posko meninggalkan kedua orang itu. Ia jadi curiga jika atasannya itu memiliki hubungan khusus dengan gadis bernama Afiqah ini.

ARSENA -Sejauh Bumi dan Matahari- (LENGKAP)Where stories live. Discover now