RENJANA 21

56 5 0
                                    

Happy reading guys.. Jangan lupa Vote sama Comment nya yaaa :)

-

Ocha melangkah sepanjang selasar menuju kelasnya. Sekarang adalah mata kuliah fotografi dan ia sekelas dengan Daffa untuk kelas yang satu ini. Tak seperti pasangan lainnya yang selalu ingin sekelas sehingga bisa berduaan selalu, Ocha dan Daffa sudah setuju untuk memilih kelas sesuai kebutuhan mereka tak peduli apakah kelas mereka berbeda. Daffa bilang tidak baik mengambil kelas yang sama kalau salah satu di antara mereka tak cocok dengan dosennya. Ocha setuju dan akhirnya mereka hanya punya satu kelas yang sama selama semester ini.

Seseorang mencolek pundak kiri Ocha, ia pun menoleh, namun tak ada siapa pun di sana. Ocha mengerutkan dahi, menoleh ke kanan untuk memeriksa siapa dan telunjuk seseorang mendarat tepat di pucuk hidungnya. Dari harum parfumnya, Ocha langsung bisa mengetahui bahwa itu Daffa. Benar saja ketika ia mendongak, wajah Daffa yang tersenyum menyapa pengelihatannya. Ocha nyengir, menggigit telunjuk Daffa hingga siempunya mengaduh.

“Cie abis keramas!” ledek Daffa sedikit mengendus rambut Ocha yang dikuncir.

Ocha mendelik ke arah Daffa “Kok gitu ngomongnya?”

“Apa? Emang salah?” Daffa mengangkat alis.

“Nggak, kesannya aku nggak pernah keramas sampe sekalinya keramas dicie-in.”

Daffa tertawa, “Apa si? Kamu lagi PMS, ya?”

Ocha mengerutkan dahi, iya juga, kenapa ia harus terlihat kesal begini.

“Pacaran aja ni kerjaannya! Kapan berantemnya si kalian? Nggak seru!” seloroh seorang temannya yang berjalan melewati mereka.

Ocha melotot, mendengarnya, kesal karena temannya malah mendoakan hal buruk.

“Kayaknya lo yang mau diajak berantem, ya?” Daffa menaggapi santai.

“Makanya tuh cowok lo suruh pindah jurusan sini!” seloroh Ocha.

BTW, malem minggu ini ada pameran foto Bang Harun, mau berangkat, nggak?” tanya Daffa.

Ocah terdiam. Andai Daffa mengajaknya sebelum orang tuanya, tentu ia akan mengiyakan dengan cepat. Ada desakan untuk tidak menuruti orang tuanya dalam diri Ocha dan memilih pergi bersama Daffa, tapi jika ia melakukannya, maka ia hanya akan membuat masalahnya runyam. Pertama-tama yang harus Ocha urus adalah soal perjodohannya. 

“Mau ikut tapi aku ada acara keluarga malam minggu ini.” Ocha manyun, kesal karena harus menolak Daffa. Cowoknya itu pasti akan mengerti, tapi Ocha tidak suka membuat Daffa kecewa.

“Yah.. sayang banget. Aku berangkat sama yang lain ngga apa-apa berarti, ya?”

“Siapa aja yang mau dateng?”

Daffa mengangakat bahu, “Nggak tau. Liatin aja nanti di grup angkatan rame nggak.”

“Kenapa harus minggu besok si pamerannya. ‘Kan aku juga mau dateng.”

“Kapan-kapan kalau ada lagi...” Daffa meninju bahu temannya yang melewati mereka, tertawa sebentar saat temannya membalas, ia lalu menoleh pada Ocha, “Atau mau kita aja yang ngadain pameran berdua?”

Ocha mengangkat alisnya, mengerjap. Bukannya Ocha tidak pernah kepikiran soal hal itu, malah itu adalah salah satu mimpinya. Ocha mengembangkan senyum sumringahnya mendengar Daffa mengusulkannya.

Sounds good, huh?”

Ocha mengangguk.

“Oke. Tapi pertama-tama kita harus masuk kelas dulu.” Daffa menepuk puncak kepala Ocha dan tiba-tiba menarik kuncir rambutnya hingga rambutnya jatuh tergerai.

Ocha memekik, melotot melihat apa yang Daffa lakukan. Kalau soal rambut Daffa memang suka jahil. Hampir tiap kali Ocha menguncir rambutnya atau mencepolnya Daffa suka menariknya lepas, membuat rambutnya berantakan.

“Cari mainan lain aja, kek, kenapa rambut aku terus!” Ocha mencoba merebut kuncir rambutnya dari tangan Daffa.

Daffa menggeleng, ia memakai kuncir rambut Ocha di pergelangan tangannya, “For a million times, I like your hair down.

Daffa langsung menghilang ke dalam kelas lebih dulu, sama sekali tidak menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada Ocha. Lihatlah ceweknya itu sekarang membeku di depan kelas dengan wajah memerah. Oh, percayalah, Daffa memang sering sekali bilang ia suka melihat Ocha dengan rambut tergerai, tapi entah bagaimana Ocha masih belum bisa terbiasa dengan hal itu.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang