RENJANA 30

60 5 0
                                    

Haaiii semuaaa, maaf up nya lama. Terimakasiii sudah menunggu. Miminnya belakangan ini emang sibuk banget. Maaf yaa jarang up, tapi di usahakan kooo.. Mari membacaaaa

Jangan lupa vote nya yaaaa, dan komen :)

-

KKN yang hanya sebulan itu berakhir cepat. Tiba-tiba saja mereka sudah kembali ke rumah masing-masing setelah berjuang selama sebulan di desa terpencil yang sama sekali tak mereka kenal. Ocha senang sekaligus sedih ketika melihat mobil Geo datang menjemputnya. Senang karena akhirnya ia bisa kembali ke lingkungannya. Sedih karena ia harus berpisah dengan orang-orang desa yang selama sebulan ini sudah sangat baik padanya dan juga teman-teman sekelompok yang sudah seperti keluarga untuknya.

Tak banyak sisa liburan semesternya setelah habis dipakai KKN. Hanya seminggu. Tapi ia berusaha memaksimalkannya sebaik mungkin. Dua hari setelah pulang ia langsung menghadiri bakti sosial yang diadakan jurusannya di sebuah panti jompo dan rehabilitasi yang ada di pinggir kota. Ini memang sudah menjadi kegiatan rutin jurusannya setiap tahun. Tempatnya pun beragam, kadang panti asuhan, kadang pesantren yatim dan rumah jompo seperti kali ini.

Daffa menjemputnya pukul 7 dan mereka langsung melaju bersama teman-teman lainnya setelah bertemu dititik kumpul. Di saat-saat seperti inilah ia paling merasa beruntung dilahirkan dalam keluarganya yang berlebihan. Ketika ia sadar bahwa masih ada satu nilai positif menjadi salah satu anak papanya. Khusus hari ini di mana ia melihat orang-orang tua renta berkumpul di tempat penampungan, ia makin tersadar bahwa seberaba tak sukanya ia pada kedua orang tuanya, ia sama sekali tak mau membiarkan mereka tinggal di sini di hari tua mereka nanti. Sebagai anak, ia harus merawat mereka sendiri nantinya.

Acara mereka hari ini sederhana saja. Mereka hanya bersenang-senang bersama para orang tua di sana. Berbagi satu dua kenangan manis dan kebahagian yang bisa membuat mereka terhibur. Ocha yang sejujurnya tak pernah dekat dengan orang tua karena ia tak punya nenek atau kakek lagi, dan orang tuanya juga selalu sibuk, menemukan bahwa mengobrol dengan orang-orang tua ternyata sangat menyenangkan. Ia benar-benar terharu melihat mulut renta mereka bersemangat menceritakan kisah masa muda mereka dulu padanya.

Istirahat makan siang menjadi kesempatan baiknya untuk berkeliling. Rumah jompo dan rehabilitasi itu sangat luas dan penuh pohon. Karena lokasinya yang jauh dari jalanan suasana menjadi sangat sejuk. Kinan menyusuri setapakbatu yang membelah taman hijau antara satu gedung dengan gedung lain yang berada di pojok belakang lahan. Ia menghampiri meja resepsionis yang ternyata ada di dalam gedung tersebut begitu ia masuk.

Saat ia bertanya ia menemukan bahwa itu adalah bangsal-bangsal perawatan bagi pasien terminal atau vegetatif yang menolak dirawat di rumah sakit. Sayangnya ia tidak mendapat izin ketika ingin masuk dan melihat-lihat ke dalam. Ketika Ocha berbalik keluar, ia dikejutkan dengan sosok yang berjalan masuk melalui pintu depan gedung. Dengan kaus dan celana jeans pendek, kaki yang dibalut sepatu kets dan topi hitam di kepalanya, Raka berjalan memasuki gedung dan berhenti begitu menyadari sosok Ocha.

Ocha diam sebentar untuk memproses keberadaan Raka di tempat seperti ini. sebelum ia sempat menyapa Raka, resepsionis di depannya suah lebih dulu menyapa cowok yang terlihat amat terkejut itu.

“Siang Mas Raka, mau ketemu Mamanya, ya?”

Raka mengalihkan padangannya pada resepsionis dan tersenyum canggung. Ia kembali melihat ke arah Ocha dan menemukan wajah kebingungan gadis itu. setelah berpikir beberapa saat, ia memilih mengabaikan Ocha dan melewati cewek itu begitu saja seperti sama sekali tak mengenalnya.

Ocha yang melihat Raka melengos tanpa sepatah kata pun sontak melangkah, “Raka.....” ia berhenti, mengurungkan diri mengejar cowok itu. Kenapa juga dia harus peduli padahal cowok itu jelas-jelas pura-pura tak mengenalnya seperti tadi. Lagipula mereka tidak sedekat itu sampai Ocha harus tahu ada urusan apa Raka datang ke tempat ini. setelah sosok Raka menghilang di ujung lorong, ia pun berbalik pergi dari gedung itu.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang