EPILOG 2: RAKA

168 7 0
                                    

Hallooowww selamaatt malamm..
Maaf banget baru bisa up sekarang :(
Btw mohon maaf lahir batin yaa kaliann..

Selamat membacaaaaaa

-

Raka tak pernah memikirkan sebelumnya bagaimana ia akan hidup setelah kepergian ibunya. Intan adalah seluruh dunianya, seluruh hidupnya. Dulu ia tak terlalu dekat dengan Intan, tapi sejak mengetahui soal perselingkuhan Agung dan sakitnya Intan, ia mendadak berubah menjadi ‘anak ibu’.

Sekali pun tak pernah terbersit dalam kepalanya bahwa hari-harinya tak akan di isi oleh sosok paling berharga dalam hidupnya itu lagi. Dalam kepalanya ia selalu meyakini bahwa Intan akan bersamanya untuk waktu yang lama, menemaninya pada hari-hari pentingnya nanti walau ia dalam keadaan yang tidak sehat.
Ia kira setelah membalas sakit hatinya pada Rena, hidupnya yang dihantui amarah akhirnya akan terasa damai.

Namun nyatanya, ketika melihat berbagai pemberitaan yang mengecam Rena dan Agung, perasaan puas yang ia kira akan muncul sama sekali tidak menampakkan diri.

Hatinya terus saja terasa hampa walau ia sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk membongkar kebusukan wanita itu.

Setelah semua kekacauan yang ia buat, ia memilih meninggalkan kota itu dan memulai hidup baru di tempat lain. Kini ia bekerja bukan hanya sebagai asisten tapi sungguh-sungguh dosen di salah satu universitas ternama di kota barunya itu. Ia sudah menyelesaikan S2 dan S3-nya di umur 29 tahun kini, sembari mencoba untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari luka kehilangan Intan.

Hanya satu doa Raka setelah ia pindah, semoga tak ada satu orang pun dari masa lalunya muncul di hadapannya lagi. Ia tidak mau mengingat apapun soal kekacauan yang juga mengacaukan hidupnya itu.

Tapi semesta memang tak pernah berpihak padanya sejak dulu, malah ia selalu dikhianati, membuatnya bertanya-tanya apa sebenarnya rencana semesta untuknya.

Seperti saat di tengah usahanya menghancurkan Bella dulu, kini Ocha tiba-tiba muncul di tengah usahanya melupakan seluruh masa lalunya, merangsek masuk ke dalam hidupnya entah dari mana. Padahal Ocha adalah orang terakhir yang ia harapkan muncul di hadapannya setelah kejadian itu.

Raka sudah pergi sejauh mungkin, bagaimana bisa Ocha menemukannya? Dari sekian banyak kota di negaranya, mengapa harus kota ini? Raka membeku. Ocha pun begitu di ujung sana. Mata mereka saling bertemu cukup lama, membuatnya mengingat momen yang sama ketika mereka tak sengaja bertemu di rumah sakit dulu. Raka menghela nafas, kini menebak-nebak apa yang akan terjadi setelah pertemuan kembali ini.

Dan di sinilah ia sekarang. Duduk berhadap-hadapan dengan Ocha di sebuah kafe.

“Apa kabar?” tanya Raka lebih dulu, ia meniti penampilan Ocha di depannya.
Ah, sudah tiga tahun mereka tidak bertemu, ia bisa melihat perubahan dari Ocha. Gadis itu kini terlihat jauh lebih dewasa dengan garis wajah yang lebih tegas. Wajahnya juga terlihat lebih segar dengan polesan make up tipis. Yang sama darinya adalah senyum cerahnya dan sikap blak-blakannya saja.

“Gue baik.. lo juga kayaknya baik, ya..” Ocha menyesap kopinya yang masih mengepul. Matanya menatap tiap sudut wajah Raka, mencoba mengingat-ingat bagaimana terakhir kali penampilan cowok ini.
Raka mengangguk, “Lo kerja?”

“Yup! Gue kerja di salah satu perusahaan iklan di sini,” Ocha menatap Raka, “Nggak nyangka, ya, bisa ketemu di sini! Tadi gue kira salah liat, eh pas lo nyamperin, ternyata bener lo!”

Raka terkekeh, “Gue juga kirain halu.. sering soalnya..”
“Hm? Sering?”

Raka menggeleng.Tak mungkin ia bilang bahwa ia sering tiba-tiba memikirkan Ocha di tengah lamunannya. Entah mengapa cewek itu selalu jadi langganan mampir dalam pikirannya sejak pelukan terakhir mereka di makan Intan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang