20. Mendadak Gugup

8.3K 1.1K 17
                                    

"None of your business."

Oke, sepertinya Doyoung tau kalau gue tau tadi dia menangis.

Foto siapa yang ada di dalam bingkai tersebut? Kenapa Doyoung melihatnya dengan penuh penyesalan? Gak hanya penyesalan, tapi dilihat dari tampangnya, hatinya kayak dicabik-cabik melihat ke arah bingkai foto itu.

Apa itu foto ibunya Juhoon?

Doyoung bangkit dari kursinya dan mulai berjalan perlahan ke arah gue. Tubuhnya Doyoung tinggi, bahunya lebar, dan dadanya bidang. Figur tubuhnya mampu membuat gue merasa didominasi oleh Doyoung. Dia terus berjalan ke arah gue sampai akhirnya punggung gue menyentuh dinding di dalam ruang kerjanya. Satu tangannya berada di samping kepala gue.

Doyoung orangnya gak macem-macem kan?

"K-ka-kamu ngapain?"

"Kenapa gugup gitu ngomongnya?" Nafasnya bisa gue rasakan di pipi gue karena jarak kita sekarang emang deket banget. "Saya cuma mau matiin lampu."

Ceklek

Lampu besar di dalam ruangannya padam, hanya tinggal lampu-lampu kecil yang menyala.

Setelah itu Doyoung menjauhkan tubuhnya dari gue. "Saya mau tidur ya Lila. Kamu juga tidur." Katanya sambil keluar dari ruang kerjanya, lalu berdiri di depan pintu ruang kerjanya seakan-akan menunggu gue untuk keluar dari ruangan yang penuh teka-teki itu.

Kaki gue melangkah keluar, pintu ruang kerjanya pun dia tutup dengan rapat.

"Ya udah, saya tidur ya." Kata gue dengan cepat sambil menaiki tangga menuju lantai dua. Di balik sana, gue bisa mendengar Doyoung terkikik melihat tingkah laku gue.

Lagian, dia bikin gue deg-degan banget tadi waktu di dalem ruang kerjanya. Maksudnya ngedeketin gue sampe jaraknya dekeeet banget apaan coba?

🍑🍑🍑

Cahaya matahari yang terik bersinar di pagi hari sukses membangunkan seorang Lila dari tidurnya. Sebelum bangun dari posisi tidur, gue membiasakan diri untuk menggeliat, kayak enak aja gitu... gue suka. Hehe.

Mata gue menangkap jam di dinding yang sekarang menunjukan waktu... 10 DI PAGI HARI?! Ini gue masih mimpi kali? Kok gue siang banget bangunnya? Alarm handphone gue juga kenapa gak nyala?! Mampus, kalau Doyoung udah bangun, terus gue masih bau iler gini... bakal dipecat gak kira-kira?

"Dasar! Pengasuh gak tau diri! Udah nginep dirumah orang, bangun siang, bau iler lagi!" Barusan adalah kalimat yang gue bayangkan Doyoung akan mengatakannya ke gue begitu gue keluar dari pintu kamar ini.

Gak apa-apa Lila, jadi orang harus berani. Salah lo juga kan. Lagian kenapa lo gak bangun-bangun waktu alarm-nya nyala sih?! Hadeuh.

Keluar dari kamar tamu yang disediakan Doyoung, gue mendengar ada suara dari dapur. Mungkin Doyoung. Siapa lagi kalau bukan Doyoung? Semoga mood dia baik deh jadi gue gak kena marah atau kena omelnya gara-gara gue bangun terlalu siang.

Kepala gue sedikit mengintip dari balik tembok untuk melihat ke dalam dapur.

Pemandangan yang gue gak sangka-sangka, membuat gue otomatis terkejut. Doyoung sedang berdiri di depan kompor menggunakan celemek. Ada beberapa piring di atas meja dapur.

Kedua kali gue melihat Doyoung mengenakan celemek dan berdiri di depan kompor.

"Gak usah ngintip, Lila. Saya gak gigit." Yah ketauan kalau gue ngintip.

Second Heartbeat | Kim DoyoungWhere stories live. Discover now