27. Under The Kitchen Light

8.2K 1.2K 52
                                    

Bukannya menyuruh masuk, gue malah bengong. Sampe-sampe ibunya Doyoung memecah keheningan antara kita berempat.

"Lila ya?"

Gue tau itu ibunya Doyoung soalnya waktu itu Doyoung kan bilang kalau ibunya bakal balik ke Seoul setelah sekian lamanya. Udah gitu ibunya Doyoung mirip banget lagi sama Doyoung. Kayak Doyoung lagi cuma bedanya, ini versi perempuan. Mirip banget!

"E-eh iya tante. Salam kenal tante, nama saya Lila." Kata gue sambil memperkenalkan diri gue lalu menjulurkan tangan gue.

"Salam kenal Lila. Panggil Tante Sera aja. Kita padahal sering banget kayaknya pas-pasan tapi belum pernah ga ketemuan secara resmi gini hihi."

"Hehe iya tante, akhirnya bisa ketemuan ya tante." Gue tersenyum manis ke Tante Sera.

"Masuk dulu tante, Juhoon... Doyoung." Gue sedikit menyingkir dari pintu agar mereka bertiga bisa masuk. Setelah masuk, gue menutup pintu dengan rapat dan gak lupa untuk menguncinya.

"Siapa, La?" Tanya nenek dari dapur. Gue membawa mereka ke ruang tengah.

"Juhoon nek." Balas gue. "Duduk dulu tante." Kata gue dengan ramah. Ke ibunya sih ramah, kalau ke Doyoung-nya... males gue. Lagian dia buang muka terus dari tadi. Ya gue makin males lah!

"Tante Lila, ini ada kotak depan pintu tadi. Jadi tadi Juhoon ambil, mau Juhoon kasihin ke Tante Lila." Sambil memberikan kotak yang gue percaya itu adalah paket yang mama maksud. Kecil banget paketnya, gue gak tau mama beli apa di online shop.

"Makasih ya Juhoon." Kata gue sambil menerima kotaknya lalu mengelus kepala Juhoon dengan pelan.

Tanpa gue sangka-sangka, Juhoon mendekatkan dirinya ke gue lalu memeluk gue dengan erat. Kedua lengannya memeluk erat leher gue. "Tante Lila, Juhoon kangen sama Tante Lila." Lalu menangis.

Gue hanya memeluknya dengan erat sambil mengelus-elus punggungnya yang kecil.

Saat gue dan Juhoon masih berpelukan, mama masuk ke ruang tengah. Udah ganti baju dan menggunakan make up.

Bentar. Gue baru sadar kalau gue kayak gembel banget. Yang lain pake baju rapi, walaupun informal tapi rapi, sementara gue? Pake celana jogger dan tank top. Rambut di cepol asal, dan gak lupa kaos kaki berwarna pink dengan gambar piglet.

Ini Tante Sera gak ilfeel kan ngeliat gue?

"Mba Sera! Udah dateng toh ternyata." Kata mama dengan ramahnya.

"Udah, barusan datengnya kok haha."

"Apa kabar nih? Makin cantik aja Mba Sera."

"Ah, ini sih pengaruh make up aja. Aslinya sih gak gini hahaha."

"Ah bisa aja." Mama dan Tante Sera ketawa anggun dibelakang sana sampai akhirnya mata mama mendapati gue dan Juhoon yang sampe sekarang masih berpelukan. "Itu Juhoon kenapa?" Tanya mama.

"Kangen Lila katanya." Tante Sera menjawabnya untuk gue. "Emang Lila nggak masuk kerja?" Tambahnya.

"Nggak tante." Gue menjawabnya.

"Loh kenapa? Lila pengasuhnya Juhoon kan?"

Heran. Gue heran. Ya emang minggu lalu gue masih menjadi pengasuhnya Juhoon, tapi sekarang udah nggak. Emang Doyoung gak bilang ke ibunya kalau gue udah berhenti jadi pengasuhnya Juhoon?

"Hehe, aku udah nggak k—"

"Lila sakit, jadi gak masuk kerja." Doyoung menjawabnya sambil berbohong. Kenapa dia bilang ke ibunya kalau gue sakit?

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang