64. Abang Juhoon

16.2K 1K 169
                                    

Tolong baca Author's Note dibawah ya! Terima kasih 💘

🌸🌸🌸🌸🌸

"Juhoooon!" Panggil gue.

"Abang bunda abaaaaang. Kan abang sekarang udah punya adik, bunda." Juhoon mengatakannya seakan-akan dia lelah memberitahu gue kalau gue harusnya memanggil Juhoon dengan Abang Juhoon.

Iya, Juhoon sekarang udah punya adik perempuan. Kenalin, namanya Kim Luna. Anak dari Ayah Doyoung dan Bunda Lila, adiknya Abang Juhoon.

"Maaf, maaf. Abang Juhoon sini tolong bantuin bunda dulu."

"Kenapa?"

"Bunda boleh minta tolong nggak?"

"Ngapain?"

"Bunda mau mandi. Abang tolong jagain adeknya dulu ya?" Ucap gue sambil merapikan rambutnya Juhoon yang kini tengah menyandarkan tubuh bagian depannya ke kasur dan memandangi adik perempuannya yang baru berumur 1 bulan.

"Oke!" Sambil tersenyum manis ke arah gue. Lalu Juhoon menaiki kasur gue dengan Doyoung dan tiduran di sebelah Luna. Tangannya melingkar di atas Luna seakan-akan dia ingin melindungi adiknya.

"Bunda, abang nanti mau makan spaghetti buatan bunda." Katanya saat gue beranjak dari kasur dan mulai berjalan ke kamar mandi.

Begitu gue pulang ke Seoul dengan status udah bersuami, gue langsung belajar untuk masak setiap harinya. Biar masaknya bisa gantian, kalau gue lagi gak mood, bisa Doyoung yang masak. Kalau Doyoung lagi capek, gue yang masak. Gitu aja kita mah gantian.

"Abang mau spaghetti apa? Kalau gitu nanti kita belanja dulu buat makan malem ya?"

"Yah masa makan malem? Abang pengen makan spaghetti buat makan siang."

"Buat makan malem aja. Neti udah masak buat makan siang terus nanti Neti mau kesini. Oke?"

Walaupun Juhoon cemberut sekarang, dia tetap menganggukan kepalanya pelan. Memberitahu kalau dia mengiyakan perkataan gue.

"Bunda mau mandi dulu. Adiknya di jagain ya."

"Oke bundaaa! Abang bakal jadi pelindungnya baby Luna." Lalu mengecup pipi Luna yang masih kecil dan sensitif itu.

Gue yang melihat betapa sayangnya Juhoon terhadap adik kecilnya itu ada rasa bangga, gemes, dan bahagia tersendiri. Bangga karena kata-kata yang gue dan Doyoung selalu omongkan ke Juhoon menyerap di kepalanya. Gemes karena sebelumnya gue gak pernah liat Juhoon kayak gini, lucu aja gitu ngeliatnya. Dan bahagia karena Juhoon begitu menyanyangi sosok kecil yang kini tengah berbaring dan tertidur di sebelahnya.

Gue suka minta tolong ke Juhoon untuk menjaga Luna kalau gue mau mandi atau mau masak misalnya. Jadi Juhoon sambil bermain, sambil menjaga adiknya juga. Gue juga tetep harus mantau anak dua itu kalau seandainya gue lagi masak.

Berhubungan dengan pekerjaan gue, gue resign. Walaupun sebenernya gue gak enak banget sama Kak Chanyeol karena harus resign padahal gue baru kerja, tapi Kak Chanyeol gak mempersalahkan hal itu. Dia bilang kalau keluarga—saat ini, anak lebih penting. Tapi hal tersebut gak memberhentikan gue untuk menjadi wanita yang bekerja, karena gue mulai bisnis gue dari uang yang gue kumpulkan selama beberapa tahun terakhir. Dan uangnya cukup untuk menjadi modal usaha gue saat ini.

Doyoung juga suportif banget dengan keputusan gue untuk memulai usaha gue sendiri. Dia bahkan membantu usaha gue ini dengan orang marketing di perusahaannya agar usaha gue yang baru ini bisa dikenali masyarakat dalam jangka waktu yang gak lama.

Second Heartbeat | Kim DoyoungKde žijí příběhy. Začni objevovat