30. Slow But Sure

7.9K 1.2K 92
                                    

"Masa lalu saya... sama siapa ibunya Juhoon."

Walaupun Doyoung bilangnya dia mau cerita ke gue, tapi wajahnya berbanding terbalik. Dari wajahnya keliatan kalau dia masih ragu.

"Kalau kamu belum siap, you can always tell me later, Doyoung. Saya juga gak maksa kamu harus cerita ke saya..."

Doyoung tersenyum lembut, "kayaknya saya belum siap. Tapi saya ingin cerita sama kamu, Lila." Punggungnya menyandar pada sofa, sementara gue duduknya menghadap ke Doyoung, kaki gue, gue naikan ke atas sofa. Doyoung gak masalah kok gue duduk kayak gini.

"Nanti aja. Masih ada lain kali kok." Balas gue.

"Makasih ya Lila."

Gue hanya tersenyum lembut ke arahnya.

"Kamu mau tidur sekarang? Ini udah malem..." katanya lagi.

"Tapi saya belum ngantuk, tadi saya tidur 2 jam."

"Terus kamu mau ngapain?"

Gue menaikan kedua bahu gue, "nggak tau. Mau nonton aja kayaknya. Kamu mau tidur ya?"

"Iya, saya capek banget hari ini." Katanya. "Kalau saya tidur duluan gak apa-apa? Besok saya full meeting juga."

"It's okay."

Sambil beranjak dari duduknya, Doyoung mengatakan, "ya udah. Saya tidur ya, goodnight Lila. Jangan begadang."

"Goodnight."

🍑🍑🍑

Semalem waktu Doyoung bilang dia bakal full meeting hari ini, bener aja ternyata emang bener-bener full meeting. Dia berangkat pagi banget jam 7, padahal biasanya dia baru berangkat ke kantornya jam 8. Selain itu, gak tau dari mana, Tante Sera mendapatkan nomer gue. Beliau minta tolong ke gue untuk membawakan makan siang untuk Doyoung, karena ternyata dari jam 8 meeting dia udah mulai. Meeting terus berlanjut sampai jam 1 tanpa henti. Sibuk banget ya dia?

Akhirnya gue pun ke kantornya Doyoung berdua dengan Juhoon. Sebelum ke kantornya Doyoung, kita ke restoran terdekat untuk beli makan. Mengingat gue gak bisa masak yang ribet-ribet hehe, masa mau dibawain mie goreng dari rumah? Kasian, jadwalnya full banget tapi malah gue bawain mie goreng. Jadi ya, gue beli makan di restoran terdekat yang ada di sekitar wilayah kantornya Doyoung berada.

Pertama kali gue ke kantornya Doyoung dengan Juhoon, gue ditahan gak boleh naik karena gue belum bikin janji sama asistennya Doyoung untuk mengunjungi Doyoung. Coba kita liat sekarang, apa gue akan ditahan juga? Tapi waktu itu Doyoung udah bilang kalau gue mau masuk ya kasih aksesnya... oke, kita coba.

"Selamat siang pak." Gue senyum ke penjaga yang bertugas menjaga ID scanner.

"Siang, Mba Lila. Mau ketemu Pak Doyoung, ya?" Balasnya dengan ramah. Wah, ternyata beneran dikasih akses masuk gue.

"Iya pak. Saya bawain makan siang untuk Doyoung." Sambil mengangkat kantung belanja makanan yang gue beli sama Juhoon tadi.

"Wah oke mba, langsung masuk aja." Sambil menaruh ID milkinya di scanner sehingga memberikan gue akses untuk masuk dan menuju lift.

"Makasih ya pak!" Gue tersenyum lebar ke arahnya.

"Sama-sama Mba Lila."

Second Heartbeat | Kim DoyoungKde žijí příběhy. Začni objevovat