Byan menjalani pemeriksaan lebih panjang dari yang pertama, byan memiliki imun yang tak begitu kuat, ditambah penyakit asma bawaan dari mendiang momma nya membuat semuanya terasa lebih sulit.
Beberapa tahun yang lalu byan sempat hampir meninggal karena asma yang kambuh tanpa seseorang disisinya, ia kekurangan oksigen! Tidak ada yang tahu saat kejadian itu, Padahal jauh-jauh hari pihak keluarganya telah merawatnya dengan baik untuk menghindari kambuhnya penyakit itu, nyatanya dengan kenyataan yang membuatnya tertekan asmanya kambuh tak tertahan,
Kenyataan bahwa ibundanya pergi sesaat setelah berjuang melahirkannya ke dunia dengan persalinan normal, hal yang sangat di hindari untuk penderita asma, tapi mending ibunya memaksakan karena byan adalah Anak perempuan yang sangat ditunggu-tunggu keluarga anaies sebagai keturunan mereka. Tapi sekali lagi itu hanya membahayakan nyawanya. Ia pergi dengan sisa tenaganya. Bahkan senyum tulus tercetak diwajahnya sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Byan beruntung menjadi anak kebanggaan semua orang dikeluarganya. Tapi tuhan pasti memiliki jalan lain, byan dinyatakan pengidap asma kronis tepat saat usianya menginjak 4 tahun. Saat saat dimana seorang anak begitu aktif dengan kegiatannya. Tapi tidak dengan byan yang harus berulang ulang kali meniduri ranjang rumah sakit dengan alat penopang hidup dimana-mana.
Dan saat ia tak sengaja mendengar percakapan kedua kakaknya mengenai ibunda tercintanya.
saat itulah,
Ia begitu tertekan dan asmanya kambuh.
menyebabkan dirinya harus diopname beberapa minggu di rumah sakit sekalian menjalani terapi untuk para penderita asma kronis sepertinya, dan tentu itu bukanlah hal yang wajar untuknya. Cukup membekaskan rasa tak nyaman akan rumah sakit itu sendiri.
Maka dari situ byan selalu terpantau ketat keluarganya, ia begitu berharga. karena kekurangannya. berarti tuhan menyayanginya seperti ibunda keluarga anaies, keluarga anaies mengerti itu. tapi tidak kesalahan yang sama yg membiarkan anggota keluarga mereka pergi dengan begitu mudahnya. Tidak, mereka dengan sangat hat-hati menjaga byan untuk itu.
Karena byan adalah satu satu nya perempuan yang keluarga anaies punya. Ia berlian bagi keluarganya, harta, keberuntungan, dan kasih sayang semuaaa ada padanya :)
Tapi mungkin memang byan yang kurang mengerti akan kekhawatiran mereka.
Sean keluar dari dalam ruangan , menemui kakak-kakaknya yang sedang menunggu diluar.
"Apa separah itu? " tanya genta.
Sean menggeleng,
"Kita tunggu prof keluar, ia tak membiarkan ku memeriksanya."jawabnya. Terdengar hembusan napas ketiga orang itu setelahnya.
Tak lama pintu terbuka, julian keluar dgn stetoskop yang di kalungkan dilehernya.
"Ada apa lagi dengan byan?" Tanya keenan yang sejak tadi terdiam,
Julian melepas kacamatanya, "kalian tau bukan, jika pikiran mempengaruhi asam lambung?, ya begitulah.. beruntung itu tak memancing asmanya. Sebaiknya untuk saat ini biarkan ia dengan kemauannya, jangan terus mengekangnya, minimal sampai kondisinya kembali stabil,"
"Haaah... aku tak percaya ini hari terpanjang untuk byan. Beberapa bagian terlewat dari aktivitas hariannya, tubuhnya langsung mengedrop seperti ini,"
Genta dan keenan mengangguk mengiakan, mereka juga merasa lalai atas kejadian ini,
"Ah yasudah, aku harus merekap ini kedalam rekam medis milik byan , aku takut melupakannya.. akhir-akhir ini aku sering melupakan banyak hal." -julian
"Kau bahkan belum menikah prof, " celetuk sean menutup mulutnya reflek.
Keenan bahkan menatap tak percaya kepada sean, begitupun genta. Tak kepikiran jika sean akan mengatakan itu.
VOCÊ ESTÁ LENDO
BYANICE ✓
Ficção GeralByan jengah dengan keluarganya yang selalu mengkhawatirkan dirinya karena pembawa gen terkuat mendiang mommanya. Ia terlalu mirip hingga apa yang mereka takutkan bisa jadi terulang dalam keluarga mereka, maka dari itu sang Papah dan ketiga kakak lak...
