11. ini baru awal, mengapa sudah sesakit ini?

5.2K 285 4
                                    



*maap typoNYA.

.
.
.
.
.
.

Byan sama sekali belum menyentuh kotak makan yang diberikan oleh kakak kelasnya itu, ia hanya menatapnya dengan pikiran yang melalang buana, bodohnya ia.. ia bahkan kembali tak menanyakan namanya, siapa kakak kelas itu??


Ia mendesah, perutnya tak bisa dikompromi.. ia laparr!

Akhirnya dengan gerakan perlahan ia mulai membuka kotak makan itu..

Ia tak sadar saja jika sedari tadi ia menjadi bahan tontonan para teman sekelasnya, bahkan ada beberapa murid dari kelas lain yg tadi sempat menonton adegan dramannya dengan si kakak kelas itu ikut mengintip di jendela kelas, hadeuuh... by..




Ada dua tangkup roti didalamnya, tanpa mau tau lagi apa yg menjadi isinya, ia melahapnya..

Satu gigitan terasa baik-baik saja..

Setelah beberapa suap yg ia telah telan, ia baru menyadari.. rasa apa ini, ya?

Byan serasa tak pernah memakannya..

Ini rasa baru yg ditangkap lidahnya..

Padahal setiap pagi ia juga menyantap roti dirumahnya,










tapi rasanya tak buruk! jadi ia melanjutkan acara makannya,




-




hpnya bergetar sesaat setelah ia merapihkan kotak makan milik kakak kelasnya itu, dahinya menyerit melihat siapa yang tertera di layar hpnya,




'kak genta' is calling




kenapa?




ia baru akan bertanya saat menggeser tobol terima, tapi suara kakaknya itu keburu menyerobot----




"BYAAANN HEY, i'm right here, baby.. " byan otomatis menjauhkan hpnya dari telinganya, dan menggosoknya reflek, suara kakaknya benar-benar..

"heellooooww bbbyyy..'' byan mendesah sebelum menjawabnya,

" aku disini kak geenn" byan sedikit menyerit kerika mendengar begitu berisik sambungan telepon kakaknya,

''cepat keluar sini,by.... kakak ga kuat lama lama disini, " dahi byan semakin mengerut,

"kakak dim---"

"yYYA! CEPAAAT BYY, KAKAK DIPARKIRAN '' -PIP-

dan sambungan telepon itu diputus sepihak, menyeballkan sekali..

tapi tanpa mau mendumel lebih lanjut, byan memutuskan untuk mencari kakaknya di parkiran sekolah,

-

awalnya byan bingung harus keparkiran yang mana, sekolah ini luas. oke, banyak parkiran disini.. tapi karena ia mendengar ribut-ribut yang berasal dari lobby utama, dan hatinyapun menujuk kesana, akhirnya ia ke parkiran utama yang terletak tepat setelah lobby,

dan benar saja.. kakaknya disana dengan kaca mata hitam bersandar tak begitu nyaman di cup mobil hitamnya, dan apa apaan itu..

byan malah tergelak sebelum berjalan mendekat, kakaknya seperti artis saja dikerubungi para gadis disekolahnya, bahkan ia melihat beberapa anak cowo pun ikut menatapnya ,  hiiii.. ia jadi geli sendiri,

byan meringsek maju diantara para gadis yang megitari kakaknya, ia merasa tak yaman berhimpitan dengan mereka,

bagi byan yang sudah hafal tabiat kakaknya, ia tak akan terpesona sebegitunya, ya.. walaupun harus ia akui kakak-kakaknya memang menuruni gen tampan ayah mereka, tapi yasudahlah, toh kekonyolan mereka terkadang tak bisa dihalangi ketampanan mereka, konyol ya tetap saja konyol..




BYANICE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang