10. Disaat byan mulai bisa.

5.4K 275 2
                                    


Byan terlalu bersemangat.

ia bahkan lupa menyalami sean saat turun, tapi sean memakluminya, memang bel tanda sekolah akan mulai berdering tepat saat mereka memasuki pekarangan sekolah byan, jadi sean hanya bisa berteriak agar byan tak sampai kelelahan, byan bahkan tak membawa bekalnya.

heish, byan ini..

mungkin ia akan meminta bantuan kakak-kakaknya, karena pasti ia tidak akan bisa kembali siang ini, pekerjaan di rumah sakit sering menghanyutkannya hingga berjam-jam.


byan masuk ke kelas sebelum guru yang bertanggung jawab tiba, jadilah ia masih bisa bernapas lega saat mencari letak kursinya, tapi ada tatapan-tatapan yang masuk ke radarnya. Ia tak suka beberapa tatapan teman sekelasnya, itu yang membuatnya berpikir lagi untuk bisa berteman dengan mereka, sepertinya akan menyenangkan jika ia mencoba. ya.. mungkin ia bisa mencoba..





...



byan sebenarnya telah menunggu waktu istirahat untuk melancarkan aksinya, tapi ia malah mendapatkan hal lain, ini benar-benar perdana dalam hidupnya.

Maksudnya, semenjak lahir ia tak pernah mendengar orang membicarakan tentangnya.

Dan ya.. itu yang byan dapatkan,

saat istirahat ia pergi ke toilet, saat kembali ia mendengar sekumpulan anak membicarakannya.

"kau tau? byanice itu begitu tertutup."

"Ia juga telihat dingin."

"Pantas saja namanya byanice."

"Ia bahkan tak terlihat suka bergaul apa lagi berteman.."

"Padahal hidupnya 'kan sempurna."

Aah.. telinga byan panas mendengarnya, suara mereka bahkan tak terdengar sedang berbisik! byanpun memutuskan untuk masuk, mungkin ini saat yang tepat. Otaknya memutuskan, ia berjalan masuk dan menghampiri mereka tanpa basa basi.

"Halo, Aku byan, aku tak seperti apa yang kalian bicarakan." ucapnya mantap, membuat semua yang ada di sana nampak terkejut akan kedatangannya, apa lagi saat byan mengatakan hal demikian.

"A-apa?" ada beberapa yang tak percaya dengan apa yang barusan byan katakan.

"Aku tidak dingin." bang!

mereka yang mendengar melongo seketika, byan mengatakannya dengan ekspresi yang sangat bisa dikatakan dataaaaaar sekali, ia masih bisa mengatakan bahwa iya tidak dingin? ia bahkan tak berintonasi saat mengatakannya, padat singkat dan jelas.

ada salah satu dari mereka yang ingin mencoba menjelaskannya, tampaknya mereka semua harus berhati hati dalam berlisan dengan byan jika masih ingin hidup sampai lusa.

"Tapi byanice, gerak-gerikmu tak menunjukan seperti itu." ia menyisipkan nada yang begitu lembut, takut-takut byan tersinggung dengan yang diucapkannya. HEi, Byan sudah tersinggung dari awal!

beberapa temannya yang ikut mengangguk ragu.

byan menggaruk tengkuknya tak gatal, ah.. iya tak tau bagaimana mengatakannya.

"Aku tak tau bagaimana harus bersikap di hadapan seorang teman," jawabnya menambah keterkejutan orang-orang di sana.

banyak terdengar bisikan setelahnya, "Ah, aku ingin bisa berkenalan, selamat pagi. senang bertemu dengan kalian, saya Byanice Camille Anaies, mohon bantuannya." and fuck, hanya itu yang byan tau tentang berkenalan, sejak umur 3 tahun ia diajarkan untuk bisa berkenalan dengan kolega bisnis papahnya.



BYANICE ✓Where stories live. Discover now