43. extra part sebelah.

3.4K 274 29
                                    

Ini spesial thr buat kalian. Aww🥰









"Mau apa jadinya?" Sean bersedekap dengan satu tangannya menggenggam sebuah capitan.

Byan tampak berfikir keras. Kakaknya memberi pilihan, jika ia mau coklat lebih banyak maka jangan ambil minuman ber-es. Tapi jika coklatnya sedikiitt saja, mungkin ia masih bisa minum dingin.

Ini pilihan yang rumit, susah, menjeback.

Lebih rumit dari pada soal pilihan ganda fisika dengan pilihan jawaban sampai g.

Diana sedikit tak tega melihat byan berfikir terlalu keras. "Emang bener-bener gak boleh ya, sean? Cuma air es doang juga?"

Sean menengok, ia mengangguk-angguk beberapakali. Keenan pergi duluan setelah mendapatkan minuman untuknya dan Alice.

"Rilli? Cuma es doang, itu loh. Dia juga udah gak demam."

"Bener, nanti deh aku kasih tau, nanti observasi sendiri aja keadaannya. Dia sensitif banget sama dingin." Bisik sean dengan mendekatkan mulutnya ke telinga diana.

"Um, aku mau coklat. Yang ini tapi sama yang ini jugaa.. tapi aku haus kak sean, lagi panas banget cuacanya sekarang:(" sean tetap menggeleng.

Cuacanya memang panas. Di NewYork pun sedang menyambut musim panas dipertengahan tahun. Makannya byan dibiarkan memakai baju pendeknya. Tapi bukan hal baik malah mengonsumsi es dimusim seperti ini.

Dan juga mereka akan boarding sebentar lagi. Byan tak boleh dalam keadaan demam. Dan es selalu menjadi pemicu terbaiknya.

"Ah, aku mau es. Coklatnya sedikit aja deh. Mau Sama cheese cakenya, ya?" Sean mengangguk semangat.

"U got it." Diana semakin penasaran dengan adik pacarnya.

.

Mereka kembali tempat yang lainnya.

Genta tampaknya masih kekenyangan dengan menu berat yang diambilnya.

"Dapet apa, by?" Andrew bertanya sedikit menyipitkan matanya melihat apa yang ada dinampan yang dibawa byan.

Byan tersenyum. "Byan dapet banyaak pah." Sahutnya bahagia.

Yang lain ikut senang melihat senyumnya.

Diana duduk disebelah sean, dan sean duduk disebelah byan.

Ia penasaran.

"Nanti kalo udah mulai gak nyaman jangan dilanjutin, oke?" Byan mengangguk cepat.

Maksud tidak nyaman disini adalah jika byan sudah mulai merasakan hidung tersumbat. Maka ia harus berhenti.

Byan mengambil coklatnya terlebih dahulu. Memakannya dengan hidmat.

"Masih setengah jam lagi boardingnya. Istirahat dulu. Lumayan kita terbang seharian."

Byan mengahabiskan kuenya sekaligus. Terakhir ia menghadapi minuman dingin berisikan sirup dan beberapa balok es yang mulai mengecil.

Es ditengah hari memang paling menyegarkan.

Diana memulai observasinya dengan tenang.

Dan sean menjadi penengah diantara keduanya.


Baru kandas setengah, tangan byan sudah mulai mendingin. Badannya sedikit bergetar terkena sapaan angin pendingin ruangan.

"Kak Alice, jaket byan kakak bawa gak?" Tanya sean, menegakkan tubuhnya.

BYANICE ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora