21. Robert is back.

4.1K 220 5
                                    







Oiya maap typos.
-



Oh-holyshit.

Byan terus saja mengumpat. Sesaat setelah apa yang ia tebak tadi menjadi semakin real dihadapannya.

"Selamat sore, nonby:D" byan benci intonasi bicara yang satu ini. Ia melirik jutek kearah uluran tangan robert- seseorang itu- yang bergerak meraih tas gendongnya.

"Ish- byan bisa sendiri, Kak sean mana?" Tanyanya jutek menampik baik-baik uluran tangan robert. Robert masih tersenyum dengan senyuman formalnya. Sebenarnya byan hanya takut robert mengenai baju seragam lembabnya, bahaya.

"Tuan muda sean masih berada dirumah sakit, nona byan." Robert dengan sigap membukakan pintu belakang mobil itu.

Byan sedang malas mendebat, jadi ia hanya masuk dan duduk tenang dibelakang. untung ia sedang kesal, jadi suara seraknya tak begitu ketara oleh robert.

Byan melirik sekilas sang supir- yang ia taksir akan menjadi supir pribadinya beberapa bulan kedepan. Robert duduk dikursi sebelah supir, kaca yang terdapat diatasnya selalu ia arahkan langsung ke arah byan, membuat byan terus berdecak malas kala tak sengaja menangkap tatapan robert yang sedang melihat kearahnya.

Tak lama mobil yang byan tumpangi berjalan perlahan meninggalkan pekarangan sekolahnya.

-

Robert-Robert Darwin tepatnya, ia sudah menjadi asisten pribadi byan sejak byan berusia genap 10 tahun, saat itu ayah robert- Dery Darwin adalah asisten pribadi ayahnya, karena dulu saat papah sibuk dan benar-benar tak bisa mengajak byan kedalam setiap urusan pekerjaannya, ia menugaskan robert yang memang sedang mencari pekerjaan itu untuk menjaga byan, entah itu dalam hal umum seperti mengatur jadwal home schoolingnya sampai hal yang spesifik seperti jadwal tidurnya.

Tn. Andrew begitu menyukai robert karena cara kerjanya yang bagus dengan bisa mengurus byan saat ia bepergian. Tapi sebaliknya dengan byan, ia terus saja menggerutu saat robert terus mengikutinya kemanapun ia pergi, dari detik pertama ia bangun sampai ia terlelap kembali. Ia pernah memprotes itu kepada papah, tapi kakak-kakaknya pun ternyata menyukai keputusan papah mereka, kekhawatiran mereka terhadap byan bisa sedikit berkurang karena ada yang selalu mengawasinya.

Byan bisa terpisah dari robert karena memang keluarganya telah berkumpul lagi beberapa bulan yang lalu, jadi banyak yang lebih memperhatikannya. Jadilah robert diungsikan bersama gery sang ayah untuk bekerja menjadi asisten papahnya dikantor.

Tapi sekarang, robert kembali?!

Byan akan protes kepada papah nanti, mengapa ia tak mendiskusikan perihal kedatangan robert lagi. ;(

-


Byan tahu ia akan menjadi sakit seperti ini, kepalanya pening- mungkin ia masuk angin karena memakai pakaian basah itu terlalu lama. Tapi yang patut dikhawatirkan bukanlah sakitnya namun robert yang tak seharusnya mengetahui keadaannya.

Robert sempat meraih pergelangan tangannya sesaat setelah ia turun dari mobil tadi, dan berjengit kaget ketika merasakan suhu tubuhnya yang lebih hangat dari biasanya. Byan hanya melotot saat robert akan mengeluarkan petuahnya, byan menutup kedua telinganya dan berjalan lebih cepat menjauhi robert, rober tentu tak tinggal diam, ia mengejar byan yang tak jauh dari tempatnya.

Byan sedikit risih saat mendapati beberapa pelayan baru yang ia temui disekitar ruang tengah membungkuk memberi hormat kepadanya, tapi ia tak bisa protes sekarang, menggindari robert adalah prioritasnya.

"Nona Byan." Robert berhasil mencekal tangan byan sebelum byan berhasil masuk sepenuhnya ke dalam kamarnya.

Byan mendengus, berapa bulan mereka tak dipertemukan sudah sekuat ini tenaga robert sekarang?

BYANICE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang