20. The problem begin.

4K 202 6
                                    


Happy reading:))

-
Byan menghembuskan nafasnya gusar, dengan senyuman yang masih ia pasang diwajahnya ia melambai kearah mobil papah yang melaju duluan pagi ini,

Papah akan kembali ke USA, pembangunan yang kemarin ia pernah katakan kepada byan ternyata dipercepat, karena khawatir akan datangnya musim penghujan yang lebih cepat.
Tapi byan juga tak menyangka papah akan pergi secepat ini.

Papah bilang tak lama, sekitar sebulan jika tak ada masalah ditengah-tengah proyek itu.

Dan papah bisa saja pulang untuk menjenguk mereka saat kak keenan menikah, sedangkan rencana pernikahan itu sama sekali belum ditentukan kapannya.

Mungkin sudah, tapi kak keenan belum mau memberitahu mereka, mereka semua jelas sibuk minggu-minggu ini.
Genta mempersiapkan tugas akhir masa kuliahnya, keenan dan alice jelas sedang mengumpulkan waktu mereka untuk setidaknya berlibur setelah pernikahan mereka, jadi mereka mengerjakan banyak perkerjaan sekarang. Mencicil tepatnya.


Dan kini tinggalah kak sean yang pagi ini bersedia mengantarkannya sekolah.

"Ayo, by. Kakak ada acara dirumah sakit." Byan mengangguk sebelum mengikuti langkah sean ke mobil yang akan digunakannya pagi ini.

-



"Jangan makan sembarang by, cukup bekal yang kami bawakan, oke?" Byan mengangguk malas, menyodorkan dahinya untuk mendapat kecupan dari sean, Dan berlalu setelahnya.

Tapi byan tak mendengar satu kalimat terakhir yang sean teriakkan untuknya, riuh sekolah pagi ini lebih menyenangkan untuk didengar.

Byan melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju kelasnya, suasana hatinya tak begitu baik, meskipun sudah ia penuhkan pemikiran tentang sekolah, tetap saja moodnya itu kurang baik.

Lebih baik ia diam.

Ia sering kelepasan saat kesal kepada kakak-kakaknya.





Tapi kebaikan tak selalu memihak kepada princess, ia malah lebih sering mendapati sesuatu yang buruk menimpa hidupnya:)


"Byanice, bisa bantu kami mengerjakan ini?" Byan menggeram tertahan sebelum menduduki kursinya.

Ia bilang, ia tak ingin diganggu sekarang!

"Maaf—"

"Come on byan, kau kan pintar, bantu kamilah.. kami kan temanmu,"

Oh, fuck— byan benar-benar tak ingin diganggu.

"Haah—oke,"

Byan terus saja mengumpat dalam hati, teman-teman barunya benar-benar menyalahgunakan kebaikan hatinya.

Gila. Apa yang mereka pikirkan? Meskipun pendidikan yang byan terima sudah bisa disandingan dengan s2 tetap saja otak adalah otak, dengan soal fisika sebanyak ini harus ia selesaikan sekarang juga? Pagi ini?

-

"Pak dolken datang!" Byan mendesah, tepat ia selesai dengan soal-soal memuakkan itu.

Para temannya yang berkumpul disekitar bangkunya mulai berpencar kearah tempat duduk mereka masing-masing.

Byan menutup buku catatannya, memasukkannya kedalam tas dan mulai mengeluarkan buku fisika miliknya.

Pak dolken masuk dengan beberapa berkas digenggamannya. Kelas hening seketika.

"Kumpulkan tugas yang saya minta kemarin."
Byan membeku,

BYANICE ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora