8. Bertemu, LAGI?!

7.2K 341 3
                                    


-

Hancur mood byan, 

"Ko papah ga bilang bilang mau pergi?"

"Byan ga mau ditinggal papa"

"Papaaaah, byan kangen."

Begitulah kalimat-kalimat yang byan keluarkan sejak tadi. Alice merutuki kebodohan mulutnya sendiri.

Genta dengan bangga berbisik "jadi, mulut siapa yang harus dijaga?"😎

Julian masih dengan gelengan kepalanya,

Dan Sean berfikir, cara apa agar byan berhenti dengan tangisannya, kepalanya berdenyut sakit mendengar tangisan byan yang kian menjadi.

"By, mau kakak hubungin papahnya ??" Tanyanya hati hati mengusap lembut lengan byan yang tidak terpasang infus kini menutupi sebagian wajahnya.

"Mau, pake hape byan tapi," celetuknya mengintip disela lengannya.

Sean berdecak."Ya gak bisa lah... "

"Kamu masih sakit lagian"

"Bisa aja ngambil kesempatan gitu ,by.. " ejek julian. Byan mendengus, matanya membengkak karena menangis begini masih saja dibilang mengambil kesempatan, cih.

"Yaudah iyaa pake hape kak sean aja, yang penting byan mau ngomong sama papah."
Sean mengangguk-angguk mengerti.

Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya mengetikkan beberapa tombol dan siap dengan video call nya.

"Ini.. " ia menyerahkannya ke tangan byan yang sudah menodongnya.

Tapi sebelum itu benar benar jatuh ke tangan byan, sean menariknya kembali, membuat geraman tak suka dari byan.

"Minum ini dulu," ia mengulurkan beberapa tablet yang ia ambil dari nakas tepat disebelah ranjang byan.

Tak ingin mempersulit, tanpa babibu byan menerima dan meminumnya cepat, dibantu dengan air yang disodorkan julian untuknya.

Barulah smartphone milik sean officially ada di tangan byan.

Suara Telepon yang sedang disambungkan begitu ketara diruangan itu, semua orang sedang lamat-lamat mengamati pergerakan byan dan hape yang ada digenggamannya,

Sampai sebuah suara menguar dari benda persegi itu, menampilan tn. Andrew yang masih mengenakan setelan kantornya.

"Papa!!" Teriak byan reflek membuat para manusia diruangan itu menutup telinga mereka.

Tn. andrew hanya terkekeh diseberang sambungan telepon.

"Hy, sayang. sudah baikan?" Tanyanya.

Byan mengerutkan dahinya tak sadar.
"Papah tau byan sakit?"

Tn.andrew mengangguk tak lama setelahnya.

Mencetak sebuah decakan dari byan.
"terus, kok papah pergi?" Tuan andrew kembali terkekeh.

"Papah pergi sebentar, lagian kakak kakak kamu ada semua disana, papah yakin mereka pasti ngelakuin yang terbaik buat kamu. Tadinya papah mau ajak byan looh.. tapi berhubung byan maunya sekolah dan malah sakit sekarang jadi papah putusin buat pergi sendiri. "

Byan menunduk saat masalah sekolah diusut oleh papahnya.

Apa benar semua kesialan yang menimpanya sekarang adalah karena sekolah.

"Tapi byan baru sekolah sehari kok, pah.."

"Papah tau, emang tadi pagi siapa yang merengek karena tidak dibangunkan saat pertama kali masuk sekolah?"

BYANICE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang