44. Sampai disini? (END)

4.8K 301 48
                                    

𝗔𝗿𝗲𝗲𝗻 𝗸𝗼𝗸 𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝗻𝘆𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗴𝗮 𝘆𝗮 𝗻𝗮𝗺𝗮𝘁𝗶𝗻 𝗶𝗻𝗶ಠ_ಠ

Tapi, ya.. disinilah kita. Selamat membaca🤧

Cerita ini hanya fiksi. Tidak ada di dunia nyata.
♥︎♥︎♥︎

Mereka boarding melalui gate 22. Cukup jauh dari gate pertama, dan byan sudah menyatakan tak kuat jika harus berjalan sampai gate berikutnya.

Jadi mereka menggunakan sebuah trasportasi angkut dalam bandara untuk mengangkut mereka. Inilah resiko jika menumpang landas dibandara orang. Mendapatkan gate yang lumayan jauh dari pintu utama. Tapi tak apa.

Byan tentu senang bukan main. Pertama, karena ia naik kendaraan ini. Kedua, karena papah bilang pesawat yang akan mereka naiki ini keluaran paling baru dari cabang Anaies group. Dengan design yang terinspirasi darinya.

Ah— byan terharu. Bagaimana bisa ia menjadi inspirasi sebuah rancangan pesawat terbang?

Jangan dijelaskan mengenai apa pemikirannya—terlalu tinggi.

Wartawan sudah tak bisa meraih bagian ini. Jadi ia tak takut lagi dengan serbuan kamera dan flash tiba-tiba. Byan menebar senyum kemana-mana, ia memang sesenang ini. Pikirannya sedang jernih.

Sebulan melewati banyak rintangan dan pengalaman disekolah dan rumah sakit, ia akhirnya mengudara kembali.

Keluarganya begitu menyayanginya. Jangan iri, setiap keluarga pasti memliki cara mereka sendiri untuk menyayangi anggota keluarga.

Byan tak terjamah tangan halus ibu, suara menenangkan yang dapat meredakan ketakutan, pelukan hangat, senyum yang selalu mengalihkan dunia.. Ia tak dapat merasakannya. Terasa kurang, memang.

Tapi papahnya selalu hebat. Ia sosok yang paling berjasa dalam perjalanan hidupnya selama ini. Tak masalah jika momma harus beristirahat lebih dulu disisi tuhan, byan akan menemani papah sampai papah pikir ia telah muak dengannya.

Byan tertawa kecil menatap kearah ujung sandal selopnya. Ia menyayangi pria yang terasa tak pernah tua disebelahnya ini. Meskipun sudah ada beberapa rambut putih yang tumbuh dikepalanya menyembul dari balik tambut hitam lebat berpomade. Ia tetap sayang. Meskipun terkadang harus terpisah kerena pekerjaan, ia tetap sayang. Dan meskipun jika nanti papahnya memilih untuk pergi beristirahat duluan. Ia.. akan tetap sayang.

Byan sayang papah! ༼ つ ◕◡◕ ༽つ

"Hih, papah ngeri tau Diana, duduk disebelah byan. Byan saking senengnya kali ya, jadi ketawa-ketawa sendiri ngeliatin papah." Diana yang berada disebelah kiri papahnya tertawa dengan sebelah tangan menutupi separuh mulutnya.

Byan bodoamat. Ia masih ingin tersenyum menikmati pemandangan hidup papahnya, merekamnya baik-baik dan disimpan dibagian terpenting yang akan diingat otaknya.

"Tuh, liat, masih senyum-senyum!" Andrew berkata lagi, sambil memberi gerakan seakan sedikit menghindar dari byan.

Byan tertawa kecil, ia memeluk papahnya dari samping, mendusal layaknya anak kecil.

"Byan sayaaang papaaah." Tuan andrew tertawa, ia menggenggam sebelah tangan byan, lalu ikut sedikit memekik..

"Papah sayaaang byaaan." Tawa yang lain melebur jadi satu. Byan tak masalah mendapat tertawaan. Ia senang berbuat konyol dan dibalas tak kalah konyol dari papahnya.

BYANICE ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant