42. It's show time.

3.3K 265 43
                                    


𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗲𝗶𝗱 𝗺𝘂𝗯𝗮𝗿𝗮𝗸!
𝗦𝘁𝗮𝘆 𝘀𝗮𝗳𝗲 𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘄𝗮𝗻-𝗸𝗮𝘄𝗮𝗻☺️






Ada typo? Maapkeun! :D
♥︎♥︎♥︎

-Bandara internasional.
09.15 pagi. Minggu.



Byan rungsing.

Ia tak ingin turun dari mobil. Semua menyebalkan!

"Ayo, byan.. gapapa astaga.."

"GAPAPA APANYA, KALO KAKAK BANGUNIN BY GAK MUNGKIN BY BAKAL PAKE BAJU INI.." keenan tertawa mendengarnya. sama sekali tak berniat menenangkan amukan adiknya.

Ini mungkin memang salah mereka membuat byan ngambek saat mereka tiba dibandara pagi ini. Masalahnya byan tak tahu jika pagi inilah mereka akan berangkat. Baru hari kemarin mereka masih bercanda meributkan masalah pubikasi, publikasinya malah sudah didepan mata. Bandara penuh dengan jepretan kamera dan cahaya flash yang saling bersahutan.

Byan tentu tak tahu bagaimana menanggapinya. Pagi tadi setelah mandi ia kembali tidur dengan baju rumahannya. Dan bangun-bangun ia sudah berada dimobil yang terparkir dibandara.

Demi tuhan bajunya sangat tidak cocok dipakai untuk berdiri disamping para anggota keluarganya yang sudah keren dibalutan fashion high skill mereka. Dirinya? Hanya mengenakan Kaos putih berlogo nike dan short berwarna hitam dengan sandal selop kesayangannya.

"Gapapa, byan.." Genta yang baru sampai dengan mobil yang lain ikut membantu mengeluarkan byan yang masih membenamkan kepalanya pada selipan jok.

Byan tak bergeming. Ia menangis tak berairmata.

"Kenapa kakak gak bilang kalo hari ini kita berangkatnyaa.."

Genta tertawa, melirik keluar dimana para wartawan sudah siap dengan kamera profesional mereka. Para anggota keluarga sudah mulai lengkap, hampir seluruh mobil sudah tiba dipelataran bandara.

"HUHU.. jahat banget, kalo byan tau hari ini kita berangkatnya byan gak bakal dandan ala ala gembel gini."

Sean yang sempat mendengarnya memutar bola matanya malas.

"Gak ada ya gembel yang pake pakaian dari ujung kaki ampe kepala mereknya nike semua." Keenan dan genta mengangguk setuju.

"Ya.. iya sih. TAPI TETEP AJA YA. Kalian rapih banget mon maap😭😭."

Tuan andrew yang baru tiba langsung bergabung. "Kenapaa.. ini belum keluar, diana sama Alice udah kesana tuh." Byan mengangkat kepalanya.

Mata Hidungnya memerah, tapi tak ada jejak air mata karena memang ia tak menangis.

"Ululu~~ ini kenapa." Byan merubah posisinya menjadi duduk. Ia melihat pakaiannya dan membandingkannya dengan para kakak dan papahnya.

Duh rasanya ia ingin tenggelam saja.
"Kenapa lagi, astaga byanice. Kak Alice udah hair style-in susah susah itu jadi kusut lagi." Alice yang tadi sudah berdiri didepan para wartawan akhirnya jadi kembali ke tempat mobil mereka terparkir. Byan ternyata mogok.

Byan menggelengkan kepalanya. Menggigit bibir bawahnya, sedikit mencuri pandang ke arah luar mobil yang penuh dengan orang didepan pintu masuk bandara. Para bodyguards dan staff bandara yang akan dimintai tolong untuk mengamankan jalanpun sudah siap sedia ditempat mereka.

"Emang gak papa kalo byan gini.."

Tuan andrew menarik tangan byan agar lebih mendekat. "Suruh siapa tadi gak mau bangun pas dibangunin robert, huh? Dimasukin ke mobil juga anteng aja tidur." Byan cemberut.

BYANICE ✓Where stories live. Discover now