28. Kak Keenan MERITT!!

3.5K 203 12
                                    

𝑆𝑜𝑟𝑟𝑦 𝑓𝑜𝑟 𝑡ℎ𝑒 𝑡𝑦𝑝𝑜𝑠.





Sebelum partynya, byan sedih dulu ya sebentar.




bentar doang,











Byan merenggut sebal, pulang dari rumah sakit kemarin ia ketiduran dan bangun saat menjelang malam.

Dan sekarang h-1 pernikahan kakaknya itu halaman belakang rumahnya sudah hampir selesai dengan dekorasinya. Padahalkan ia juga ingin membantu.

Saat ingin membantu, robert malah dengan sialannya setia mengikutinya kemanapun ia melangkah, takut-takut jika ia ditinggal sebentar tubuh itu raib membantu mamank- mamank WO mengangkut soundsistem ;((

Sampai malam, robert masih setia disisinya, byan sampai berfikir kapan waktu robert untuk membuang hajatnya. Byan selalu menemukan julian disisinya. Ikut menatap apa yang byan tatap. Ia kesal.

Para anggota keluarganya yang lainpun tampak sibuk dengan tugas mereka, kak keenan dan kak alice tampaknya sudah mempersiapkannya dengan matang, mereka dewasa secara pemikiran juga cukup secara fianansial. Jadi tak banyak yang ribut sana sini. Malam inipun keduanya sudah istirahat dikediaman masing-masing.

Alice itu anak tunggal orang tuanya sudah lama berpisah, dan tinggal dinegara kelahiran mereka masing-masing. Begitupun Alice yang memilih untuk tinggal sendiri membangun karirnya dinegara antah berantah.

Ketidaksengajaannya bertemu dengan anak sulung keluarga anaies membawanya sampai jenjang yang lebih serius, dan ini awal dari kisah baru mereka.

"Nonby, ini sudah malam, mungkin tuan besar akan pulang larut malam, keluarga nona Alice baru akan sampai dibandara pukul 9. Sebaiknya nonby masuk dan istirahat." Byan berdecak malas, sejak tadi ia terduduk diteras taman belakang dengan baju tidur pendeknya. Menonton para petugas WO mengerjakan tudas mereka sambil Menunggu salah seorang dari keluarganya datang dan menyapanya. Namun nihil, mereka sibuk dengan tugas masing-masing. Kak sean mencari izin libur, kak genta mengurus susunan acara, papahnya yang ikut pergi menyambut tamu.

"Robert kalau mau tidur, tidur duluan aja." Robert menggeleng dengan senyuman. Mana bisa ia tidur jika nona mudanya masih duduk anteng disini.

"Saya akan menunggu," byan acuh, kembali menonton kegiatan didepannya. besok hari masuk sekolah, tapi ia tak mungkin bersekolah. Kak keenan dan kak Alice resmi Merit besok, keluarganya memiliki anggota keluarga baru.

Matanya melihat kegiatan didepannya, tapi pikirannya melayang kemana-mana. Seperti berfikir, Dimana kak keenan dan kak alice akan memulai hidup baru mereka? Apa ia bisa membujuk papah untuk mengizinkannya sekolah lagi? Sampai kapan ia mengonsumsi obat-obat itu? Indra perasanya sudah mulai muak, sampai kapan Robert akan memantau keaadaannya? Apa papah akan pergi lagi? Dokter diana itu benar pacar kak sean? Bagaimana nasib inhaler selundupannya? Apa kak Kenares memang seburuk itu? Akan seramai apa acara esok? Apa akan ada media yang meliput? Byan masih belum bisa dipublikasikan sejauh itu, kapan ia akan sembuh dari penyakit keturunannya?

Aah— byan pusing. Kepala itu tertunduk tiba-tiba, helaian rambutnya menjuntai menutupi hampir seluruh wajahnya, membuat robert yang ada dibelakangnya sedikit kaget melihatnya.

"Nonby? Apa ada yang salah? Apa nonby mengantuk? Atau ada yang sakit?" Byan menggeleng, mengangkat lagi kepala itu tegak lalu membuang napasnya serampangan.

"Robert?" Yang dipanggil robert, tapi byan ikut merasakan ketegangannya, ia buru-buru bangkit dari duduknya diatas lantai, pemilik suara ini suka memarahinya untuk hal-hal yang dirasanya tak sehat, seperti duduk diteras dengan baju tidur pendek tanpa alas dimalam hari, misalnya.

BYANICE ✓Where stories live. Discover now