❤ DM - 2 ❤

7.1K 340 7
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

"Yusril... Disini ternyata. Sejak tadi aku mencarimu," tutur seorang lelaki yang tidak aku kenal.

"Kazama," gumam Yusril nampak panik.

"Kazama, Yusril... dan entah nanti siapa lagi. Andai pria tampan yang ditaman tadi lewat," batinku penuh harap.

"Kazama Akatsuki," ucap lelaki yang baru saja tiba tadi, menjulurkan tangan padaku.

"Aku rasa itu terbalik, Akatsuki Kazama mungkin... jangan-jangan pria ini sepupu Akatsuki Naruto." Batinku terkekeh.

Baru aku hendak menjabat tangan Kazama, lebih dulu Yusril merangkul Kazama dan membawa Kazama berlalu dari hadapanku dan juga Vindy.

"Kamu yakin Vin? Pria menyebalkan itu Dosen baru disini?" Tanyaku ragu.

"Nggak yakin sih aku! Tapi, kalo dari muka dia itu sesuai ciri-ciri yang aku dengar Nayy. Dia juga pandai bahasa Indonesia," jawab Vindy dengan wajah yang tak menyakinkan.

"Alamak jang!! Coba kau tengok itu Nayy," tambah Vindy menyenggol sikutku.

"Apaan sih Vin?" Ketusku.

"Itu Pak Ucok... dikelilingin banyak cewek dikasih hadiah pula," ujar Vindy.

Aku menyipitkan mataku dan melihat kearah Yusril dikoridor kampus yang sedang dikelilingi oleh para mahasiswi.

"Dasar Dosen gadungan... tadi katanya bukan mahrom, sekarang dia malah berbaur dengan mahasiswi." Batinku memutar bola mata.

"Makin yakin aku Nayy... pasti dia memang Dosen baru. Buktinya dia langsung disambut gitu sama mahasiswinya," ucap Vindy.

Vindy beranjak menuju Yusril dan tersisa aku seorang diri. Aku memutuskan untuk mengejar Vindy dan tidak sengaja aku bertabrak bahu dengan Zafran lelaki yang aku pandangi ditaman tadi.

"Maaf..." ungkap Zafran menangkupkan tangannya didepan dada.

Aku hanya tersenyum melihat Zafran yang berada tidak jauh dariku. Sesaat aku teringat mengenai ledekan Vindy tadi ditaman dan aku yakin, Zafran pasti mendengarnya.

Pipiku memerah dan aku bergegas lari dari hadapan Zafran. Meskipun faktanya aku bukan tukang kentut, tapi tetap saja aku malu jika bertemu Zafran.

"Loh... dimana Dosen tadi? Dan dimana Vindy?" Batinku risau.

Aku melanjutkan langkahku dan seseorang datang mengimbangi langkahku lalu memberikan sebuah es krim.

Aku tetap pada  langkahku dan menyambut es krim itu, tanpa menoleh kearah yang memberikannya tadi.

"Kamu mencari saya?"

Suara yang tidak asing bagiku dan seketika langkahku terhenti. Aku menoleh kekananku dan nampak Dosen gadungan itu sedang memegang es krim yang sama denganku.

"Pak Yusril," ucapku terkejut.

"Jangan panggil saya Pak, panggil Mas saja." Tutur Yusril penuh percaya diri.

"Hah! Mas... Masako? Ada gitu Dosen mau dipanggil Mas? Sepertinya aku harus selidiki, mana mungkin ada Dosen seperti dia. Dasar jangkung!" Batinku.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now