❤ DM - 40 ❤

3.5K 150 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

15 menit perjalanan kami dari kampus menuju apartementku. Akhirnya kami pun sampai dengan selamat.

"Ehm... kut--- eh Yusril, terima kasih tumpangannya." Kataku.

"Sama-sama," sahut Yusril singkat.

"Makasih bang ucok," tambah Vindy sambil membuka pintu dan keluar.

"Iya sama-sama," sahut Yusril lagi.

Aku membuka pintu mobil Yusril dan menurunkan satu kakiku. "Ehm... kamu tidak mau mampir dulu?" Tanyaku pelan dan sedikit malu.

"Nanti saja, saya ada meeting dadakan." Jawab Yusril lembut.

"Baiklah, assalamualaikum. Sampai jumpa," ujarku keluar dari mobil Yusril.

"Walaikumsallam," sahut Yusril samar terdengar olehku.

Yusril pun kembali menancap gasnya meninggalkan apartementku. Aku dan Vindy memasuki apartement dan menaiki lift.

"Assalamualaikum," ucapku mengetuk pintu dan masuk.

"Walaikumsallam," sahut Ayah dan Ikhsan.

Aku dan Vindy mencium punggung tangan Ayah dan Ikhsan mencium punggung tanganku, juga Vindy.

"Kalian tadi bersama Yusril?" Tanya Ayahku.

"Iya Pah, dia mengantar dan menjemput kami tadi." Jawabku bersemangat.

"Tulang, kapan acaranya. Tak sabar aku makan enak gratis ini," ledek Vindy.

"Hhhahaha, secepatnya..." jawab Ayahku santai.

"Ayah..." ucapku seketika menjadi haru.

Aku menghampiri Ayahku dan duduk di sampingnya sambil memeluknya.

"Ada apa nak?" Tanya Ayahku heran.

"Pah... kalau Nayya menikah, Nayya tidak akan bisa tinggal dengan Papah dan Ikhsan. Orang bilang ketika anak perempuan menikah, dia akan jadi hak milik suaminya." Jelasku dengan deraian air mata.

"Ouh... so sad," gumam Vindy terharu dan ikut memelukku serta Ayah.

"Sudah jangan sedih, itulah siklus kehidupan. Meskipun telah menikah, pintu rumah kita masih terbuka untuk kamu. Rumah Papah masih tetap menjadi rumah kamu juga," jelas Ayahku sambil mengusap ubun-ubunku dan Vindy.

"Sudah jangan sedih-sedih, kalian bersihkam tubuh kalian. Selepas maghrib kita diundang makan malam di rumah Yusril," tambah Ayahku.

"Yeayy... makan malam with bang ucok dong!" Seru Vindy.

"Bang ucok?" Ayahku menyeringai heran.

"Ehehhhee... Yusril maksud aku Tulang," jawab Vindy terkekeh.

Aku tersenyum lebar pada Ayahku dan menarik Vindy berlalu dari hadapan Ayah.

✏✏✏

Aku dan Vindy telah siap untuk makan malam. Ayah dan Ikhsan pun telah stay di sofa ruang tamu dengan stelan jas mereka.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora