❤ DM - 31 ❤

2.4K 124 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

Komaru mulai mengemudikan mobilnya dan tangan kirinya sedang menggaruk tengkuknya.

"Hhhehhe... apa aku cerewet?" Tanyaku terkekeh.

"Sudah tahu cerewet masih bertanya!" Gumam Komaru pelan.

"Kamu bilang apa!" Tukasku.

"Tidak ada, kamu tidak cerewet. Memang siapa yang bilang kamu cerewet?" Tutur Komaru santai.

"Benarkah aku tidak cerewet? Orang-orang terdekatku selalu bilang aku cerewet," kataku polos.

"Sudah tahu begitu masih saja bertanya! Tuhan, sepertinya aku salah memberikan tumpangan pada orang." Gumam Komaru lagi samar kudengar.

"Apa kamu bilang!" Tukasku dengan menyilangkan tangan di depan dada.

"Oh iya... mengenai mobil ini kamu benar ini adalah mobil Gerald. Dia menggadaikannya padaku. Aku menolak untuk menerima mobil ini, sebab aku tahu benar ini adalah mobil kesayangannya. Tapi, jika aku menolak dia tidak akan menerima uang dariku. Putri kecilnya sakit, diam memintaku untuk menjaga putrinya sebentar di rumah sakit," jelas Komaru panjang lebar mengenai Gerald.

"Putrinya, yang mana dan sakit apa?" Tanyaku penasaran.

"Iya, aku juga tidak tahu. Dia sangat tertutup mengenai hal ini. Tapi, sepertinya sakit putrinya itu serius. Gerald saat ini sedang kesusahan mencarikan dana untuk kesembuhan putrinya itu. Aku sungguh kasihan padanya," jawab Komaru.

"Ya ampun... aku turut prihatin, kasihan sekali dia. Kenapa tidak meminta pada Om Yakozu saja, beliau kan Ayah Gerald juga." Tuturku.

"Yah... kamu benar, tapi Gerald tidak akan melakukan itu. Kamu tahu sendirikan Gerald begitu jauh dengan keluarganya," sahut Komaru.

Aku dan Komaru mengobrol banyak sepanjang jalan. Komaru orang yang baik dan asik, meskipun dari penampilannya sangat tidak mencerminkan sikao baiknya. Penampilan Komaru tidak jauh beda dengan penampilan Gerald.

Tak lama kemudian kami pun tiba di rumah sakit yang dituju. Sebelum membesuk Yusril, aku memutuskan untuk ikut Komaru membesuk putri Gerald terlebih dahulu.

Komaru mengetuk pintu bangsal tempat putri Gerald di rawat. Bersamaan aku dan Komaru masuk ke dalam ruangan itu.

"Tidak ada Gerald?" Tanyaku polos.

"Iya, dia sedang sibuk itu sebabnya dia memintaku menemani putrinya." Ujar Komaru.

"Pasti sibuk mencari dana," tuturku.

"Hmmm..." Komaru berdehem.

Seorang gadis kecil yang cantik dan lucu terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Banyak peralatan medis yang terpasang di tubuhnya.

Komaru mendekati gadis kecil itu dan mengecup manis keningnya. "Cepat sembuh malaikat kecil," tutur Komaru lembut.

Aku tersenyum melihat sikap penyayang Komaru. Aku mendekati gadis kecil itu dan membelai lembut rambutnya.

"Cepat sembuh sayang," ucapku diiringi bibir yang melengkung mengukir senyuman.

"Ehm... Komaru, aku minta maaf tidak bisa berlama-lama di sini. Aku harus ke bangsal Yusril juga," tuturku.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now