❤ DM - 36 ❤

2.6K 127 3
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

<Yusril Pov>

"Bibi... Ibu tidak mau makan lagi?" Tanyaku pada seorang asisten rumah tanggaku, yang sedang memasak untuk makan malam nanti.

"Iya Tuan Sultan... beliau tidak mau makan selain dari tangan Tuan. Nona Yasmin sudah mencoba, tapi beliau tetap tidak mau." Jelas asisten rumah tangga.

Aku hanya menarik nafas dan mengambilkan makanam untuk Ibuku.

"Apa Ayah sudah makan?" Tanyaku lagi.

"Sudah, Nona Yasmin selalu tepat waktu untuk itu." Jawab asistenku.

"Baiklah, saya permisi bibi..." ucapku berlalu dengan membawa baki berisikan makanan dan segelas air putih.

"Kakak..." sapa Yasmin dengan senyum bersahabatnya.

"Iya Yasmin," balasku.

Aku tahu, senyuman Yasmin hanya di luar. Hati Yasmin sangat terluka melihat kondisi kedua orang tua kami saat ini.

"Kamu sudah makan?" Tanyaku.

Yasmin hanya mengangguk ragu. Anggukan itu adalah arti, kalau Yasmin sedang berkata tidak jujur padaku.

"Makanlah, kakak tidak mau kamu sakit." Tambahku dengan nada sedikit tegas.

Aku berlalu menuju ruang tamu untuk mengantarkan makanan. Langkahku terhenti ketika melihat satu senyuman yang terukir dari bibir Ibu.

Tanpa kusadari, aku pun ikut tersenyum. Aku tidak tahu, kata ajaib apa yang diucapkan Nayya pada Ibu.

"Ekhm... Mami, makan dulu yah. Sultan yang akan menyuapi Mami." Tuturku lembut.

Ibuku tersenyum dan mengangguk. Ibuku makan dengan khidmat dari tanganku. Nayya hanya diam dan sesekali tersenyum.

"Nayya, tante tinggal ke atas dulu untuk beristirahat." Ucap Ibuku seusai menghabiskan makanannya.

"Biar Sultan antar Mi," kataku.

"Tidak usah," tolak Ibuku.

Sungguh mengejutkan, tidak hanya senyum Ibu yang kembali. Sikap Ibu pun sudah kembali seperti dulu. Suara lembut Ibu dan belaian lembutnya di kepalaku.

Ibuku berlalu dengan senyum manisnya, meninggalkanku dan Nayya.

"Ehm... boleh saya tau apa yang kamu katakan dengan Ibu saya, sehingga keajaiban itu terjadi." Ujarku pelan tanpa melihat kearag Nayya.

"Ouh... itu mudah saja, aku hanya bilang... kita akam segera menikah dan memberikan reinkarnasi Gerald dari rahimku. Lalu, Ibumu tersenyum dan jadilah keajaiban itu." Jelas Nayya enteng.

"Apa!" Ucapku seolah tak mendengar.

"Sok sekali! Padahal senang, kalau itu benar terjadi." Gumam Nayya.

"Antar aku ke makam Gerald!" Pinta Nayya.

"Katakan dulu yang sebenarnya, bagaimana kamu bisa mengembalikan Ibu seperti itu. Kata-kata apa yang kamu ucapkan?" Tanyaku penasaran.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang