❤ DM - 29 ❤

2.3K 117 3
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

"Vin, kamu kenapa terlihat tidak senang begitu?" Tanyaku sambil memanyunkan bibirku.

"Siapa yang tak senang Nay, aku hanya kasian saja dengan bang ucok. Kau putuskan Gerald dan salah pahamlah dia dengan bang ucok," jelas Vindy pada langkahnya.

"Kamu tenang saja Vin, semua akan baik-baik saja. Untuk masalah Gerald, aku akan selesaikan sendiri," ujarku tersenyum.

✏✏✏

<Yusril Pov>

Aku memarkirkan mobilku di tepi jalan, tidak jauh dari pintu gerbang kampus Nayya.

Hari telah petang dan aku pun telah stay kurang lebih setengah jam, untuk menjemput Nayya dan Vindy pulang.

Tenggorokanku terasa kering, aku memutuskan untuk keluar dari dalam mobil dan membeli minuman dingin di seberang jalan.

Selepas aku membeli minuman, langkahku terhenti sebelum menyebrang menuju mobil.

Tepat di belakang mobilku, sekelompok pria sedang menculik seorang perempuan yang tidak lain adalah Nayya.

Aku tidak tahu dimana Vindy, intinya sekelompok pria itu membius Nayya dan membawanya masuk kedalam mobil mereka.

Melihat hal itu, segera aku berlari menuju mobilku dan membuntuti penjahat itu.

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Aku menginjak remku mendadak ketika mobil penjahat itu berhenti memasuki gang kecil.

Mereka menggotong Nayya memasuki gang kecil, sebab mobil tak dapat melintasi gang tersebut.

Aku keluar dari mobilku dan mengendap-endap perlahan mengikuti sekelompok penjahat itu, hingga para penjahat itu tiba di sebuah gudang dan menyekap Nayya.

"Jumlah mereka begitu banyak, aku tidak yakin bisa mengalahkan mereka semua. Lebih baik aku menunggu mereka lengah, lalu aku menyelamatkan Nayya." Gumamku pelan mengintip dari celah lubang kecil.

"Hallo Julia, kami sudah menculik dan menyekap kekasih Gerald sesuai perintahmu. Tolong bayaran kami ditransfer secepatnya," tegas seorang pria salah satu anggota dari penjahat itu.

"Julia... bukankah dia mantan pacar Gerald," ucapku pelan.

"Apa! Dengar Julia, kami tidak akan membunuh Nayya. Kami tidak ingin mendekam di penjara lagi, cukup untuk masalah kebakaran rumah Nayya saat itu, kami sudah kembali masuk di DPO!" Jelas penjahat itu lagi masih berbicara via telpon dengan Julia.

"Maksud kamu apa! Kami penjahat berkelas, tidak suka membunuh sedikit orang seperti itu. Jangan banyak bicara, cepat transfer saja bayaran kami." Hardik pria itu kesal.

"Oh... aku paham, semua ini terjadi karna Nayya berpacaran dengan Gerald dan Julia tidak terima dengan hal itu." Batinku.

Aku memutuskan untuk masuk mendobrak gudang itu, tak peduli berapa jumlah mereka. Satu hal yang aku tahu, aku hanya ingin menyelamatkan Nayya.

"Woy! Siapa kamu?" Hardik salah seorang penjahat padaku.

Aku terdiam sesaat melihat kearah Nayya yang sudah sadar dari biusnya. Tanpa basa-basi para penjahat itu menyerangku dan terjadilah perkelahian antar aku dan sekelompok penjahat itu.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now