❤ DM - 6 ❤

3.7K 224 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

"Entahlah... aku hanya mengikuti hlangkah kakiku saja. Aku tidak kuliah ataupun bekerja,"

"Maaf, kamu punya keluarga disini?"

Sebuah mobil mewah bmw berhenti didepanku dan Gerald. Seorang lelaki bertubuh jangkung keluar dari dalam mobil .

"Gerald, pulanglah kerumah. Mami sakit dan ingin kamu kembali,"

Lelaki itu adalah Yusril. Dia sama sekali tak menyapaku dan aku tak mengerti apa hubungan Yusril dan Gerald. Wajah keduanya terlihat memar dan keduanya saling pandang menusuk seolah saling menyimpan amarah.

"Nayya, masuklah kemobil. Saya akan mengantar kamu kekampus. Tidak baik lelaki dan perempuan yang bukan mahrom duduk berdua ditempat sepi seperti ini." Ujar Yusril dingin tak biasa.

"Tidak mau... aku menunggu bus saja. Lagi pula aku dan Gerald hanya berteman dan apa bedanya kalau aku ikut bersamamu. Sama saja dan bahkan lebih tidak baik berduaan didalam mobil," lirihku.

"Dengar... tidak ada pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Dimobil ada Yasmin, jadi kita bertiga bukan berdua." Sahutnya lagi setengah kesal.

"Ril... kamu itu tidak usah sok suci menasehati Nayya dan aku." Gumam Gerald menunjuk Yusril.

"Kamu itu sama saja badjingan yang menyukai dunia malam, wanita, dan minuman. Katakan pada Mami, aku tidak akan pulang sebelum Mami bercerai dengan Papi kamu yang tua dan reot itu!" Tambah Gerald penuh emosi.

"Gerald! Tidak masalah kamu tidak mau pulang atau pun menghina saya. Tapi, kamu sedang dalam masalah jika menghina orang tua saya!" Ancam Yusril dengan nada tinggi menarik kerah baju Gerald.

"Oh... jadi Gerald dan Yusril ini saudara tiri," batinku mengulum senyum  melihat suasana tegang ini.

"Astagfirullah... kakak jangan bertengkar," tutur Yasmin keluar dari mobil dan menghalau keduanya.

Gerald menepis tangan Yusril dari kerahnya dan berlalu dengan penuh emosi. Yusril masuk kedalam mobil dengan mendengus kesal. Yasmin mengajakku untuk masuk kedalam mobil dan tanpa berpikir lagi, aku pun masuk kedalam mobil Yusril.

"Ehm... Nay, dimana Vindy?" Tanya Yasmin dari kursi depan, tepatnya disebelah Yusril.

"Vindy, Vindy sedang kurang sehat. Dia istirahat dirumah," jawabku.

Aku dan Yasmin terus mengobrol sepanjang jalan. Sementara Yusril tak seperti biasa yang sangat pecicilan dan banyak bicara.

"Apakah ini wajah asli Yusril? Lelaki dingin dan fanatic dalam agama? Ah... itu tidak mungkin, buktinya aku tidak pernah melihatnya dimasjid dan tadi juga Gerald mengatakan dia lebih suka dengan dunia malam." Batinku memperhatikannya dari kaca spion didalam mobil.

"Kenapa kamu terus memperhatikan saya? Kamu jatuh cinta?" Celetuk Yusril melihat dari spion yang sejak tadi kutatap menghentikan lamunanku.

Yasmin menoleh kearahku dan wajahku pipiku seketika memerah. Aku mengalihkan pandanganku kehandphone yang ada ditanganku.

"Dasar jangkung, percaya diri sekali. Asal kamu tahu, aku hanya jatuh cinta dengan Mamas Zafran ketika pandangan pertama bukan kamu!" Lirihku menggumam setengah menyindir Yusril.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now