❤ DM - 8 ❤

3.3K 174 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

"Ouh... ehm ngomong-ngomong kamu dan Gerald kelihatannya jauh sekali."

"Iya Nay, Gerald memang jauh dengan saya dan kakak."

"Gerald non muslim?"

"Iya dia non muslim, dan itu lah salah satu alasan dia jauh dari kami. Ibu Gerald memilih masuk islam dan Gerald tidak terima soal itu."

"Apa Gerald benar-benar marah pada Ibunya, hingga Gerald tidak mau menemui Ibinya? Aku dengan tadi pagi, Yusril bilang Ibunya sakit."

"Tidak, Gerald hanya marah pada keluarga saya. Gerald sangat menyayangi Ibunya. Namun Gerald gengsi dan terkadang dia kerumah secara sembunyi-sembunyi untuk menemui Ibu. Sebenarnya Gerald itu lelaki yang baik, penyayang dan ramah."

Sepanjang jalan aku dan Yasmin mengobrol hingga aku secara tidak langsung tahu banyak mengenai keluarganya.

✏✏✏

"Selamat datang dirumah kami Nay, silahkan masuk." Ujar Nayya.

Aku dan Nayya masuk kesebuah rumah mewah tingkat 3 ini. Nayya mengajakku untuk pergi kelantai 3, tepatnya pergi kekamar Yusril.

"Assalamualaikum kak," kata Yasmin mengetuk pintu kamar Yusril.

"Walaikumsallam, masuk. Pintunya tidak kakak kunci," sahut Yusril.

Aku hanya diam dibelakang Yasmin dan Yasmin pun lantas membuka pintu kamar Yusril.

Sungguh rasanya aku ingin sekali tertawa lepas melihat desain kamar Yusril. Yasmin beranjak dari ambang pintu dan berlari memeluk Yusril.

Aku hanya berdiri diambang pintu sembari menahan tawaku. Kamar Yusril berdesain princes dan catnya berwarna baby pink yang dipadu dengan warna putih.

"Nay... kemari," ujar Yasmin dari tempat tidur Yusril.

Aku tersenyum kearah Yasmin dan beranjak menghampiri mereka.

"Kak, aku sengaja ajak Nayya. Kak Kazam yang minta agar aku tidak kembali sendirian. Aku juga ajak Nayya kekamar kakak, karena tidak mungkin aku tinggalkan Nayya sendirian diluar." Jelas Yasmin panjang lebar.

Aku hanya mematung dan menunduk sembari memainkan ujung kerudungku.

"Iya tidak apa," sahut Yusril singkat.

"Kaki, kakak bagaimana?" Tanya Yasmin.

"Alhamdulillah sudah baikkan," ucap Yusril lembut.

"Memangnya apa yang terjadi tadi kak?" Tanya Yasmin lagi.

Yusril menarik nafas dan tersenyum. Yusril menceritakan semua kejadian yang terjadi dan mengakibatkan luka dikakinya.

"Ehm... Yasmin, aku pulang dulu. Tidak terasa sudah dzuhur," tuturku.

"Kita jamaah saja disini Nay, nanti pulangnya biar saya antar bersama supir." Usul Yasmin.

"Iya, kita jamaah saja disini." Tambah Yusril.

Entah mengapa, aku tak dapat menolaknya dan aku pun melaksanakan sholat dzuhur bersama dengan Yasmin dan juga Yusril sebagai imamnya.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang