❤ DM - 19 ❤

2.5K 134 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

"Ekhemm..." Kazama mengode dengan batuknya.

Aku dan Yusril tersadar dari pandangan kami, bersama-sama kami mengalihkan pandangan kearah yang berbeda.

"Maaf," ucap Yusril.

"Hmmm..." aku berdehem.

Aku duduk disamping Yusril dan sang pilot mengemudikan helikopternya.

✏✏✏

Tak membutuhkan waktu lama, kami pun tiba dikota Toyko, Jepang dan lebih tepatnya dikampusku.

Aku, Yusril dan Kazama menuruni helikopter.

"Ril, aku duluan." Ucap Kazama datar.

"Iya," sahut Yusril singkat.

"Kamu... jangan kemana-mana. Tetaplah disini," perintah Yusril padaku.

Yah, seperi biasa mulutku seakan terkunci untuk berargument padanya. Aku hanya diam menunduk disampingnya.

"Nah... Nay, kau kah itu!" Teriak Vindy dari kejauhan.

Aku mendongakkan kepalaku dan mengedar pandanganku, mencari sumber suara cempereng itu.

"Itu, disana..." tutur Yusril menunjuk kearah kiriku.

Vindy berjalan cepat menghampiriku dengan wajah yang siap meledek.

"Apa Nay, kau ketahuan!" Ledek Vindy tertawa lepas.

Yusril beranjak kepojokan dan sepertinya dia hendak menelpon seseorang.

Aku hanya diam menerima ledekan Vindy yang sangat menyebalkan itu.

"Oh iy Nay, semalam pacar kau Gerald cari-cari kau. Dia cakap handphone kau tak dapat dihubungi. Cemas dia, padahal aku sudah cakap sesuai yang kau perintahkan semalam," jelas Vindy.

"Sttttt..." aku berdesis kesal sambil meletakkan jari telunjukku dibibir Vindy.

"Ah... kenapa kau ini Nay?" Tukas Vindy menepis telunjukku dari bibirnya.

"Nay, kamu tunggu disini sebentar. Supir saya sudah dalam perjalanan, dia akan mengantarkan kamu pulang kerumah." Sambung Yusril menghampiriku dan Vindy.

Aku melihat kearah Yusril sekilas dan menunduk.

"Nay... mana bacot kau? Kenapa kau diam saja sejak tadi?" Bisik Vindy heran.

"Apa sih Vin," ketusku pelan.

"Tunggulah disini sebentar," ucap Yusril berlalu.

"Kamu mau pergi kemana?" Tanyaku reflect.

Yusril tak menjawabku dan tetap pada langkahnya. Aku berjalan menuju kursi dan duduk, disusul oleh Vindy.

"Nay... kau ini kenapa sebenarnya? Kau diapakan dengan si ucok itu? Kenapa kau jadi pendiam macam ini?" Tanya Vindy penasaran.

"Vindy... aku tidak diapa-apakan oleh Yusril. Aku lelah saja dan aku hanya butuh istirahat," jawabku malas.

"Eh tak Nay, tahu benar aku dengan kau. Kau berubah Nay, bukan karna kau lelah. Betulkan aku Nay? Atau jangan-jangan kau dengan bang ucok itu sudah..." terka Vindy mengaitkan jari telunjuk kanannya dengan jari telunjuk kirinya.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now