❤ DM - 5 ❤

4.1K 219 2
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

Lelaki kepala plontos itu bangkit dari tempat duduknya. Aku bangkit dari tempat dudukku dan dengan sengaja aku menabrak lelaki plontos itu hingga minuman yang dibawanya terjatuh.

"Maaf," tuturku sempoyong seperti orang mabuk.

"Sial! Jangan terlalu banyak minum kalau tidak kuat," celetuk lelaki itu nampak kesal.

Aku berjalan masuk kekrumunan orang untuk mencari perempuan yang mirip dengan Vindy tadi.

Nihil, tak ada lagi perempuan itu. Kepalaku mulai pusing dan penglihatanku mulai buram.

"Aneh... bukannya tadi aku tidak minum yang alkohol," batinku berjalan sempoyongan.

Aku merasa tidak kuat lagi untuk berdiri. Aku membanting tubuhku disebuah sofa kosong didepan para sahabatku tadi.

"Seorang Yusril minum?" Tutur David tak percaya.

Mereka hanya mentertawakan diriku. Aku memutuskan untuk pulang lebih dulu dari mereka.

"Saya duluan," ucapku memaksa bangun dan beranjak.

"Wey... reuni kita belum selesai!" Kata David samar-samar kudengar.

✏✏✏

"Uwekkk!"

Semua makanan didalam perutku keluar. Sungguh ini kali pertama aku melakukan hal bodoh seperti ini. Aku bersandar disebuah mobil berwarna merah dan terus memuntahkan isi perutku didekat roda mobil merah itu.

"Yusril..." sapa seorang perempuan setengah mabuk.

Aku melihat kearah perempuan itu yang tidak lain adalah Vindy.

"Vindy... kenapa kamu banyak sekali?" Tanyaku heran.

"Haduh... kepalaku sungguh pusing sekali. Aku duluan Vin," tuturku mencoba membuka pintu mobil yang sejak tadi aku sandari.

Aku berusaha membuka pintu mobil itu, namun sayang pintu mobil itu tidak mau terbuka. Vindy tertawa gelak melihatku.

"Kau ini, nampaknya bukan mobil kau itu." Lirih Vindy sempoyongan.

Perkataan Vindy benar, aku kemari bukan dengan mobil merah. Tapi dengan mobil putih dan masalahnya, mobil putih disini nampak begitu banyak. Aku bingung yang mana mililku.

Aku sibuk mencari dan menebak-nebak mobilku. Hingga beberapa menit kemudian aku menemukan mobilku dan Vindy telah menghilang dari hadapanku.

"Ck..."

Aku masuk kedalam mobilku dan mengusap kasar wajahku.

✏✏✏

Brugh...
Suara perkelahian beberapa orang samar terdengar olehku dari dalam mobil. Aku menurunkan kaca mobilku dan mengedar pandanganku mencari sumber suara itu.

"Gerald!" Ucapku setengah sadar.

Dengan keadaan sempoyongan aku turun dari mobil dan bargabung dalam perkelahian itu. Gerald nampak telah babak belur dan syukur aku bisa mengalahkan 3 orang yang mengeroyok Gerald dengan bantuan Kazama.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now