❤ DM - 37 ❤

2.7K 140 1
                                    

Bismillah... 🤗
❤ Happy Reading Guys 😍🤗

Vindy kembali berlari mengejar Nayya. Yusril terdiam bingung menyaksikan Vindy dan Nayya.

Yusril memutuskan untuk ikut mengejar Nayya, namun sebelum itu, perhatian Yusril teralih ke bawah.

Langkah Yusril terhenti ketika melihat kakinya tengah menginjak sebuah buku diary.

Segera Yusril memungut buku itu yang telah terbuka di halaman akhir. "Aku selalu menanti hari itu, dimana aku sakinah bersamamu.(Nayya &   Zafran)" Itulah beberapa patah kata yang tertulis di halaman terakhir buku itu.

Yusril penasaran dengan isi buku diary Nayya itu. Namun, Yusril tidak mau lancang. Yusril memilih untuk ikut mengejar Nayya, dibanding mengintip isi dari buku diary Nayya.

✏✏✏

"Nayya... berhenti!" Hardik Vindy menarik tangan Nayya untuk menghentikan langkahnya.

"Aku mau mati saja Vin, hiks... hiks..." jawab Nayya lemas dengan air matanya.

Vindy membawa Nayya ke sebuah kursi taman dan duduk. Vindy menggenggam erat kedua tangan Nayya dan memeluk Nayya, lalu menangis dipelukkan Nayya.

"Nay... ini semua kesalahanku," ujar Vindy sambil menangis.

- Flashback on -

Saat itu, Vindy melihat Nayya begitu senang setelah berduet dengan Zafran.

Vindy ingin membantu Nayya untuk mendapatkan Zafran, tanpa Nayya harus merasakan kegalauan disetiap waktu.

Vindy hanya ingin Nayya bahagia, itu sebabnya Vindy nekat membuat surat cinta yang mengatas namakan Zafran.

Berbagai cara Vindy lakukan agar Zafran mau menjadi kekasih Nayya. Namun sayang, semua cara Vindy memenangkan hati Zafran untuk Nayya selalu gagal.

Vindy tidak tahu harus bagaimana, tak ada keberanian yang dimilikinya untuk mengatakam kebenaran mengenai surat itu.

Selama 4 tahun Vindy menyembunyikan kebenaran mengenai surat itu, dari Nayya.

- Flashback Off -

"Apa!" Hardik Nayya mendorong Vindy dari pelukkannya.

"Nay... aku minta maaf, aku tak bermaksud bohong dengan kau. Aku melakukan itu hanya untuk tengok kau bahagia. Aku sangka rencanaku menyatukanmu dengan Zafran akan berhasil," jelas Vindy menyesal.

"Vin... coba kamu bayangkan, bagaimana perasaanmu jika kamu ada di posisiku. Kamu mencintai seseorang dalam diam selama  4 tahun dan mirisnya orang yang kamu cintai, faktanya sudah berkeluarga. Lebih fatalnya semua terjadi, karena rekayasa kamu melalui surat itu," balas Nayya.

"Nay... aku minta maaf," pinta Vindy.

Nayya sangat kesal dan memutuskan untuk meninggalkan Vindy. Nayya membalikkan tubuhnya dan brugh... Nayya menabrak dada Yusril, yang nyatanya sejak tadi sedang berdiri di belakang Nayya.

Nayya mendorong dada Yusril dan melirik  sini Yusril, lalu pergi. Yusril menarik nafas panjang dan tangan kanan Yusril mencegah kepergian Nayya, dengan memegang tangan kanan Nayya.

Dear Makmum | I Love You [COMPLETED]Where stories live. Discover now