Bab 54 : Nikah lagi, yuk?!

1.2K 38 1
                                    

Langkah demi langkah
Mengayun pelan mengukir sejarah
Kau dan aku pemeran utama
Dalam riuh dan kalutnya serial drama
Percayalah,
Tiap cerita punya akhir bahagia
.
.
.
Happy reading
.
.
.

Semua yang terjadi adalah hal-hal yang berada di luar jangkauan seorang Lolita. Hari itu ia menyadari bahwa bahaya tak hanya datang untuk dirinya. Hari itu juga, ia melihat kematian orang-orang yang baginya tak wajar.

File yang diberikan Gea waktu itu diselidiki secara tuntas. Mengakibatkan tertangkapnya seseorang di jajaran pemerintah yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandung dari Gea Anindita. Ia menyalahgunakan wewenangnya dan menyembunyikan berbagai kejahatan seperti pembunuhan dan pencucian uang, hingga organ trafficking. Akhirnya ia dan antek-anteknya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.

Sementara shock yang dialami Loli membuatnya mengalami trauma mendalam. Ia menjalani proses trauma healing sebelum akhirnya benar-benar bisa beraktivitas. Hingga dua bulan berlalu sejak saat itu pun ia masih mendatangi psikiater.

Kenyataan yang bertubi-tubi mengguncang Lolita membuat gadis itu belum bisa menerima kehadiran Adriyan sebagai sosok suami. Pemuda itu mengerti dan membiarkan Lolita memahami segalanya terlebih dahulu. Tak butuh waktu lama hingga Adriyan akhirnya bisa menjemput istrinya kembali pulang.

.
.
.

Pagi itu Lolita menyesap udara segar di pekarangan rumahnya. Ditemani secangkir teh hangat untuk menenangkan hatinya. Pikirannya melayang entah kemana. Ia bersandar begitu santai. Sesekali memejamkan mata, menikmati embun dan mentari yang menerpa wajahnya.

"Assalamualaikum," sapa sebuah suara sontak mengejutkan dirinya.

Set dah si Jin Tomang,
Salam sih salam, Mak,
Tapi kagak ada suara tapak kaki,
Ya gimana nggak terkejoed akutu.

"Wa'alaikumussalam, ada apa?"

Gue pura-pura bego nih ceritanya.
Soalnya gue udah hapal maksud, tujuan, serta manfaat dia dateng.
Lagi coba nyogok gue.

"Goreng tai kuda! Jemput lo lagi lah, pake nanya."

Si kamvret emang~
Kalo ngegas ga pake rem,
Eh, iya juga sih.
Kalo lo ngegas sambil ngerem ya ga bakal jalan.
Ini sebenernya yang bego sapa si?
Ya gue lah.
Pake nanya lo.

"Kalo gue nggak mau?"

Ceritanya gue lagi jual mahal,
Mahal, Cyiin...
Seribu tiga,
Gratis dua,
Elah.

"Yodah ngomong sono sama Papa sama Mama," sambar Adriyan tersenyum simpul.

Gue ngendus firasat burik,
Eh buruk maksud gue.

"Maksud lo? Ngomong sama papa sama mama?"

"Iya, papa sama mama kita lagi ngobrol," jawab Riyan santai.

Elah.
Ini si jebakan betmen.
Wahhh si tiang make cara licik nih.

Si tiang makin pinter aja,
Pinter ngakalin maksud gue.

"Dih, pake cara dirty lo ternyata ya," dengus Loli yang kini merasakan jantungnya berada di luar kendali.

"Lol,"

"Apa lu? Lol, Lol, mo bilang tolol ke gue?"

"Nikah lagi, yuk?!"

Deg.

Deg.
Deg.

Si kamvret emang banyak tingkah
Duh gimana nih,
Gue harus kasi respon apa?
Marah?
Sedih?
Seneng?
Perlu gue koprol?
Atau garuk-garuk tembok?

Nikah Lagi, yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang