Bab 4. Penilaian Basket

98.7K 11K 1.1K
                                    

Bab 4. Penilaian Basket

Stop bullying ataupun bodyshaming ya guys. Bullying sudah merenggut nyawa banyak orang. Okay!

Kalian pernah dibully nggak?

***

"LO nanti mau nunggu gue apa pulang naik taksi online?" tanya Mirabeth saat ia sudah menghentikan mini cooper green forestnya di depan gerbang Brigde High School, sekolah adiknya, Lyodra. "Soalnya selesai kuliah kakak ada jadwal pertunjukan mermaid show jam tiga sore," lanjutnya.

"Naik taksi aja," jawab Lyodra acuh. Ia sebenarnya malas untuk pergi sekolah. Apalagi sejak kejadian kemarin. Malu, kesal, marah semuanya jadi satu. Bahkan, ia masih belum siap bertemu Samuel maupun teman-temannya. Bukan hanya teman sekelas tapi seluruh sekolah. Karena ia tahu, video sial*n itu cepat sekali menyebarnyan. Sulit sekali untuk menerima kenyataan bahwa ia sedang menjadi perbincangan seantero sekolah.

"Yaudah sana turun," perintah Mirabeth karena Lyodra masih enggan beranjak dari tempatnya. Malah asik menyenderkan bahunya di kursi sambil bersedekap.

"Lyo mau libur aja deh kak, sakit perut," kata Lyodra sambil memegangi perutnya. Wajahnya sudah memasang ekspresi kesakitan.

"Alasan terus. Udah sana turun. Lo ah! Gue bisa telat tau."

"Tapi Lyodra beneran sakit perut!! Nggak bohong."

Mirabeth berdecak. "Makanya pagi-pagi jangan sarapan indomie. Ke UKS aja sana. Jangan ikut olahraga. Masa lo mau libur terus ikut gue kuliah? Nggak ah."

"Kak Be.." rengek Lyodra sambil memasang wajah melas.

"Turun!"

Lyodra merengut. Dengan sangat terpaksa ia turun dari mobil. Jujur, ia mulai merasa tidak nyaman ketika beberapa pasang mata mengarah kepadanya. Ingin rasanya ia kembali membuka pintu mobil dan berlari masuk kesana tapi nyebelinnya Mirabeth sudah tancap gas pergi.

Boleh nggak sih ia kabur dan bolos aja? Seriusan. Ia yang biasanya super percaya diri dan cuek dengan komentar orang lain mendadak minder dan.. takut. Kelakuan Samuel kemarin memang keterlaluan. Apalagi teman-temannya yang malah tega merekam kejadian tersebut tanpa membantunya. Memang sih, sejak perkembangan teknologi yang semakin canggih dan sosial media yang mengusung-usung kata 'viral' membuat kebanyakan orang gercep untuk merekam dan posting apa-apa yang dirasa membuat viral. Membuat mereka terkenal lalu jadi pusat perhatian.

Dan Lyodra benci itu. Apalagi, citranya sudah terlanjur di cap buruk di sekolah. Pertama, soal ia yang mengejar-ngejar Nuca yang notabene incaran semua siswi Bridge High School, kedua adalah video pertengakarannya dengan Samuel. Ralat, bukan hanya video pertengakaran tapi video ciuman sial*nnya dengan Samuel. Iya, Samuel Cipta.

Lelaki bermata abu yang selalu jadi sorotan di sekolah. Wajah chinesse dan kharismanya jelas membuatnya memiliki nilai plus soal tampang. Samuel adalah anggota team basket Bridge High School. Popularitasnya juga berada di kasta atas. Apalagi, Samuel adalah anak bungsu dari pemilik Abimana Group. Perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan, pertambangan, konstruksi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi dan informasi, properti, serta otomotif.

Meskipun hidupnya sangat berkecukupan, tapi tetap saja, tidak ada hari tanpa masalah. Madol saat jam pelajaran, ribut di sekolah, clubbing dan party everynight bareng teman-temannya hingga dini hari, balapan mobil, bahkan.. konsumsi narkoba.

Samuel juga pernah tidak naik saat kelas sepuluh dulu. Seharusnya, ia sekarang kelas dua belas, sama seperti Nuca tapi karena banyak sekali black list dan nilai merah di rapornya, makanya manusia tengil nyebelin brengs*k itu tidak naik kelas.

RetrouvaillesWhere stories live. Discover now