Bab 51. Surat Dari Samuel

70.1K 7.9K 562
                                    

Selamat Membaca

Jangan lupa untuk aktif vote dan komentar ya, bun.

---------------------------------------------------

Bab 51. Surat Dari Samuel

Aku pernah bingung dengan diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah bingung dengan diriku sendiri. Terlebih ketika otak dan hati tidak saling berkolerasi. Yang satu memilih membenci, yang satu lagi menyuruh untuk dia jangan pernah pergi.

***

ZIVA mengerutkan alisnya bingung, melihat Lyodra yang tidak seperti biasanya. Ia barusaja meletakkan satu bungkus dimsum dan pop ice taro di hadapan Lyodra, tapi baru dibuka setengah, Lyodra sudah menjauhkannya kembali dan membekap mulutnya.

"Kenapa?" tanya Ziva.

Lyodra menatapnya sayu kemudian menggeleng. "Nggak apa-apa."

Helaan napas Ziva terdengar jelas. Ini bukan yang pertama kalinya Lyodra begini. Sudah berkali-kali dan Ziva hanya geleng-geleng kepala. Lyodra benar-benar aneh. Seperti kemarin-kemarin misalnya, hari ini makannya sedikit, besoknya makan seabrek. Tiba-tiba tidak suka bakso, besoknya nitip bakso dua porsi. Ziva sampai bingung kalau nawarin jastip ke Lyodra. Suka cocok nggak cocok.

"Lo kesambet apa gimana sih belakangan ini? aneh banget, heran," ucap Ziva.

Lyodra hanya nyengir lebar. Tidak ingin membuat Ziva curiga, ia mengambil kembali dimsum tadi dan membukanya kembali. Dengan menahan rasa jijik dan mual yang menderanya, ia menyantap makanan tersebut. Sialnya, Ziva masih enggan duduk dan malah semakin memperhatikan. Hal itu membuat Lyodra mati-matian menelan makanannya.

Sebenarnya, Lyodra tidak mengerti mengapa tiba-tiba tidak suka makanan di depannya. Dari bentuk, aroma, dan.. rasanya. Padahal itu merupakan makanan favoritnya dulu. Apalagi pop ice taro. Lyodra sangat menyukainya sampai-sampai hobi sekali minum tanpa jeda. Dan sekarang, melihatnya saja ia sudah enggan. Kalau saja Ziva tidak memperhatikan, sudah pasti ia akan berhenti makan dan memasukkannya ke laci.

Akhir-akhir ini Lyodra memang semakin aneh. Hidupnya seperti berjalan terbalik. Gadis itu mendadak jadi tidak menyukai semua hal yang dulu ia sukai. Seperti kali ini misalnya, tiba-tiba tidak mau makan dimsum yang notabene makanan kesukaannya.

"Emang nggak enak ya dimsumnya?" tanya Ziva. Hal itu membuat lamunan Lyodra buyar. Ia langsung mendongak dan bersitatap langsung dengan Ziva. Mungkin temannya itu bingung melihatnya yang tidak begitu berselera.

"Enak kok. Cuma, gue lagi nggak nafsu makan aja," jawab Lyodra.

Ziva memutar bola matanya. Jawaban super duper klise. Untuk memastikan, dengan tanpa dosa ia mencomot dimsum Lyodra dan menyantapnya dalam sekali suap.

RetrouvaillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang