Bab 32. Janji Yang Ditepati

65.6K 7.8K 900
                                    

Baca sambil dengerin lagu Masih-nya Rossa coba.

Tapi, trik napas dulu sebelum baca..

yaudah,

SELAMAT MEMBACA

--------------------------------------
--------------------------------------------------------

Bab 32. Janji Yang Ditepati

Meskipun ingkar dan janji letaknya bersebelahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meskipun ingkar dan janji letaknya bersebelahan. 'Ditepati' juga berada tepat di dekat janji.

***

"NUC, kamu tahu suatu hal tentang Lyodra nggak?"

Sore itu Nara sedang memindahkan masakannya ke meja makan. Perempuan itu duduk dan mulai mengambilkan nasi untuk Nuca yang saat itu baru pulang sekolah. Setelah selesai, ia mengambil alih Sinka yang sedang berada dalam pangkuan Nuca agar anak lelakinya itu bisa makan dengan tenang.

"Hal apa?" tanya Nuca sambil menyuapkan nasi ke mulutnya. Ia menunggu mamanya berbicara kembali dan tidak mau menyela. Lagipula, ia tidak mengerti maksudnya. Mamanya memang hobi sekali menggantungkan pertanyaan tanpa menyelesaikannya, membuat bingung

"Emang Lyodra nggak cerita apa-apa ke kamu?"

Nuc menaikkan sebelah alisnya bingung, kemudian menggeleng. "Enggak."

"Seriusan?"

"Iya, Ma. Kenapa emangnya?" tanyanya sedikit tidak sabaran karena makannya jadi terganggu.

Nara menjauhkan mangkok soup ke tengah karena tangan Sinka mulai meraih-raihnya, menumpahkan sedikit isinya. Ia menyerahkan Sinka ke pembantunya sebentar kemudian kembali dan menatap Nuca setelah selesai. "Mama ketemu mamanya Lyodra. Udah kesekian kali sih, makanya mama cerita. Dulu, takutnya mama salah lihat, yang ada nyebar fitnah," katanya sedikit pelan.

"Lalu masalahnya apa?"

"Dia sama oranglain, Nuc. Bukan papa Lyodra."

Nuca berhenti. Cukup mengagetkan tapi ia berusaha agar tidak terpengaruh pernyataan mamanya. Ada banyak kemungkinan dan belum tentu itu hal buruk.

"Relasi kerjanya kali, ma," katanya singkat. Ia kembali melanjutkan makan dengan kepala yang terus mendoktrin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada hal buruk yang perlu dikhawatirkan.

"Mama nggak bodoh-bodoh banget untuk mengerti, Nuc. Mereka kelihatan mesra banget. Terlebih, kata Lyodra mamanya udah berhenti kerja. Relasi apaan coba?"

Nuca menghembuskan napas. Ia mendorong piringnya menjauh lalu minum. "Urusannya sama kita apa, Ma? Kalaupun tante Rheia selingkuh atau apapun itu, itu kan urusan dia. Nggak sopan kalau kita ikut campur."

RetrouvaillesWhere stories live. Discover now