Bab 47. Jangan Sakit Lagi

71.7K 8K 1.1K
                                    


Terimakasih untuk yang udah baca sejauh ini.

Udah rajin vote dan komentar.

Jangan lupa ramaikan untuk next chapter!

SELAMAT MEMBACA

----------------------------------------------------

Bab 47. Jangan Sakit Lagi

Akan rumpang jadinya ketika sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan tiba-tiba menghilang

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Akan rumpang jadinya ketika sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan tiba-tiba menghilang.

***

SAAT itu memasuki senja, matahari sudah condong ke langit barat ketika Lyodra bangun dari tidur siangnya. Suara desau pendingin ruangan beradu dengan berisik di luar. Gadis itu mendudukkan diri di atas kasur sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya. Ia melihat jam digital yang menunjukkan angka 17:15:12 di atas nakas. Hampir 10 jam ia tertidur sampai keributan di luar membangunkannya.

Mengingat hal itu, Lyodra turun dari tempat tidur. Suara itu semakin jelas terdengar di telinganya. Teriakan, bentakan, sampai gebrakan membuat Lyodra cepat-cepat berjalan ke arah pintu karena khawatir akan hal buruk yang mungkin terjadi. Tapi, belum sempat tangannya meraih gagang pintu, ia menghentikan langkah

Gadis itu mulai sepenuhnya sadar dan mengenali sang pemilik suara.

Meskipun, setengah hatinya meminta untuk beranjak dari sana dan menghampiri, ia memilih mengurungkan niatnya untuk keluar begitu tahu pembicaraan orang di luar.

Ia memilih bersembunyi di balik pintu untuk mendengarkan. Perdebatan itu berlangsung sengit, lemparan barang-barang terdengar lagi. Jeritan dan bentakan memenuhi kepalanya membuat tubuhnya bergetar,

jantungnya berdegup kencang.

***

"JANGAN sok peduli ke Lyodra, gue tahu lo bohongin dia."

Samuel menjeda ucapannya. Sengaja memberi ruang untuk perempuan di depannya itu bernapas lega. Raut wajahnya datar, tapi sorot matanya tajam dan penuh ancaman. "Lo mendadak baik dan ngajak Lyodra pergi dari sini buat jauhin dia dari gue kan? biar lo dan nyokap gue bisa bebas," lanjutnya.

"Keluar kamu, Sam!! Pergi!!" teriak Rheia sambil melempar barang-barang di sekitarnya pada Samuel. Emosinya meluap-luap. Samuel berhasil membuatnya hilang kendali dan histeris.

Melihat itu Samuel tertawa. Ia puas membuat Rheia seperti orang gila. Lelaki itu dengan santainya mendekati wanita paruh baya di depannya, meskipun pelipisnya sudah terluka akibat lemparan gelas tadi. Tapi, sakitnya tidak seberapa bagi Samuel. Ia akan membalasnya lebih dari ini. Lebih dari apapun yang membuat wanita itu mati perlahan.

RetrouvaillesHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin