Bab 38. Episode Malam Minggu

68.4K 7.6K 907
                                    

Ambil nilai-nilai positif dari cerita ini dan buang negatifnya.

Playlist kalian apa nih untuk baca Bab ini?

Btw, selamat membaca.

Selamat malam minggu untuk kamu yang sedang menunggu dia. Dia yang tidak cinta kamu.

Bab 38. Episode Malam Minggu

Kenapa sih sebagian orang lebih suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa sih sebagian orang lebih suka.. merahasiakan perasaannya? Gengsi? atau.. takut?

***
MENGHABISKAN malam minggu dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan sudah pasti menjadi rutinitas wajib bagi beberapa orang yang setiap harinya sudah sibuk berjibaku dengan pekerjaan ataupun hal rumit lainnya. Selain untuk menyenangkan dan mengapresiasi diri, juga untuk memberi jeda agar hidup tidak melulu diisi penat.

Biasanya, Samuel menghabiskan waktunya dengan hang out bersama teman-temannya. Pergi ke X2, Dragonfly, nongkrong di PIM, SCBH, ataupun Senoparty. Tapi, kali ini ia memilih untuk melipir ke apartement Lyodra. Niatnya untuk mengajak gadis itu jalan tapi Lyodra  menolak. Gadis itu beralasan malas untuk keluar dan memilih goleran di kasur sambil memegangi perutnya karena mual, katanya.

Butuh dua puluh menit untuk Samuel sabar menunggu di ruang TV. Ia menghabiskan waktu dengan main game di ponselnya hingga akhirnya gadis itu bangun, keluar kamar dan..

"Lapar," kata Lyodra sambil menatapnya sayu.

"Mau makan di luar?"

"Males."

Lah?

Lyodra sudah berjalan ke arah dapur membuat Samuel -mau tidak mau- menyusulnya. Gadis itu sepertinya mau memasak, melihat gerak-geriknya yang membuka kulkas lalu mengeluarkan beberapa butir telur serta margarin dari sana.

Samuel sudah berdiri di samping Lyodra, mengamati bagaimana dengan cekatannya gadis itu soal urusan dapur.

"Kalau males mending GoFood aja, nggak usah rib--."

"Lagi pengen nasi goreng," tukas Lyodra cepat sebelum Samuel menyelesaikan ucapannya.

"Ya kan bisa be--"

"Enak bikin sendiri."

Samuel mendengus, ia memilih diam lalu membantu Lyodra menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan. Selama berkutat dengan peralatan dapur mereka tidak saling bicara. Hanya ada suara air yang mengalir dari kran ketika Samuel menyalahkannya untuk cuci tangan usai memotong bawang.

"Lo udah pernah ke Bali nggak?" tanya Samuel tiba-tiba.

Lyodra menoleh sekilas ke arah Samuel di sampingnya, lalu kembali sibuk menumis bawang untuk nasi goreng. Suara gemerisik letupan minyak terdengar seperti soundtrack untuk bagian cerita mereka malam ini.

RetrouvaillesWhere stories live. Discover now