Part-2

4.1K 544 158
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

---------------

“Semoga kerja sama kita dapat berjalan dengan lancar Tn. Park.”

Jimin tersenyum membalas juluran tangan Kim Minggyu pemilik dari Jeguk Group. Perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan miliknya.

“Saya juga berharap seperti itu Tn. Kim.” Seulgi hanya memandang kedua pria dihadapnnya itu dengan senyumnya.

Berharap dua orang itu cepat selesai dan ia akan kembali ke kantor untuk melnajutkkan kerjanya, agar lembur yang dihindarinya tidak dapat terjadi. Ia sudah terlanjur berjanji pada Nayeon untuk menemaninya nanti malam diapartemen miliknya.

“Ah hyung, jangan terlalu formal denganku.” Jimin menepuk pelan bahu Minggyu yang berbicara nonformal padanya. Bagaimanapun juga ia ingat Minggyu ini adalah adik kelasnya dulu sewaktu menginjak Senior Hight School.

“Baiklah, oh ya bagaiman kabar ayahmu?”

Seulgi berdecak mendengar ucapan pelan milik Jimin. sungguh jika di kantor dan hanya berada diruangan dengannya pria itu menarik sudut bibirnya saja tidak. Giliran dengan bawahannya yang lain atau rekan kerjanya Jimin selalu memperlihatkan senyum lebarnya. Jika boleh Seulgi ingin saja rasanya menarik bibir pria itu supaya mengikuti trand joker yang sedang terkenal.

“Baik, hyung sendiri kabarnya bagaimana? Masih saja betah sendiri.” Jimin terkekeh mendengar ucapan Minggyu.

“Hey bocah, kau mengatakan aku sendiri lalu kau tak sadar pada dirimu ha?” Minggyu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal mendengar ejekan yang keluar dari bibir Jimin.

“Wanita susah dimengerti hyung, aku tak mau ribet.” Seulgi menatap horror Minggyu setelah berucap seperti itu.

“Sajangnim kita ada rapat dengan dewan direksi setelah ini.”

Seulgi menyela percakapan diantara kedua pria didepannya. Ia sudah lelah dijadikan boneka pajangan sedari tadi, bahkan porsi makan siang miliknya sudah tandas sedari tadi.

“Maaf kita lanjutkan saja lain kali, aku harus kembali lagi ke kantor.” Jimin berdiri dari duduknya diikuti Seulgi, Minggyu dan sekretaris pria itu.

“Tak apa hyung, aku tau kau ini orang yang sangat sibuk.”

Jimin tersenyum mengulurkan tangannya dan dibalas dengan Minggyu. Seulgi hanya menunduk hormat pada Minggyu lalu mengikuti langkah Jimin keluar dari restoran.

Didalam mobil hanya terjadi keheningan diantara keduanya, jelas saja apa yang mau mereka bicarakan, bercanda? Oh ayolah bahkan kedua orang itu tak dekat sama sekali, mereka berdua haya sebatas atasan dan bawahan saat dikantor.
Untungnya saja ada sopir Jimin yang ada di dalam mobil yang bisa Seulgi ajak bercanda sesekali. Jika tidak bisa mati berbusa mulutnya karena hanya diam saja. Lagi pula Jimin tak melarang mereka untuk berbicara asal jangan mengangganggu kegiatan tenang pria itu yang duduk sendiri di jok belakang.

Secretary Where stories live. Discover now