Part-33

3.5K 509 568
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Hatiku memilihmu

Jin menatap istrinya aneh, sedari tadi pria itu melihat Irene yang terus menarik nafas seolah menahan pikiran yang sangat berat. Pandangan wanita itu saja yang terus menuju tv besar didepannya, tapi pikirannya entah kemana. Jin menjulurkan tangannya menyentuh tangan Irene, mencoba mencari tahu apa yang ada di pikiran otak cantik  isrtrinya.

“Kenapa?” Irene menoleh menatap suaminya.

Irene menarik nafasnya pelan, menyenderkan kepalanya di bahu sang suami. Memeluk erat tangan Jin yang duduk disampingnya. Pelan Irene mendongak menatap sang suami yang menunduk menatapnya.

“Aku takut Seulgi pergi jika sudah merima Jimin.” alis Jin terangkat naik mendengar ucapan tak jelas suaminya.

Irene yang melihat perubahan raut wajah Jin menarik nafasnya pelan. Jujur ini hanya ia dan keluarganya yang tahu, bahkan Jin pun tak tahu sama sekali.

“Aku takut Seulgi pergi meninggalkan Jimin suatu hari nanti dan Jimin yang kembali ke dunia kelamnya.”

Setetes air mata jatuh dari mata bening Irene membuat Jin langsung duduk tegap dan menatap istrinya lembut. Tangannya terulur menghapus air mata yang sangat tak ingin dilihat oleh matanya. Jin menatap lembut istrinya seakan semuanya akan baik-baik saja.

“Kau ingin bercerita sayang?” Jin mengusap lembut pipi Irene, menyalurkan rasa sayangnya pada sang istri.

“Tak ada yang lebih menyakitkan bagiku saat dulu Jimin terpuruk saat ditinggal istrinya lalu disusul oleh Yeji.”

Jin terdiam mendengar ucapan Irene. Ia tahu jika adik perempuan Irene sudah kembali ke pangkuan Tuhan, dan Jin juga tahu istri Jimin yang juga pergi meninggalkan pria itu. Tapi Jin tak tahu kisa di balik semua kehidupan adik iparnya. Jin baru mengenal Irene saat Rose sudah berumur satu tahun, itupun karena berkat Seulgi.

“Hei sayang lihat aku, Seulgi akan selalu berada di sisi Jimin. Jika Seulgi menerima Jimin maka Seulgi akan terus berada di sisinya. Aku tahu bagaimana Seulgi, aku tumbuh dan besar dengan Seulgi ya walaupun Seulgi tumbuh dan besar di Australia. Aku tahu semua hal yang ada di dalam hidup adikku. Kau percaya kan?”

Irene termenung mendengar ucapan Jin, jujur ada yang mengganjal di hatinya. Ia memang sangat berharap Seulgi yang menjadi istri dari adiknya jauh sebelum Jimin menikan dulu dengan isri pertamanya mommy kandung Rose. Dulu Irene hampir menjodohkan Seulgi dan Jimin, namun ternyata Jimin lebih dulu memberinya kabar bahwa ia telah melamar seorang gadis. Tentu saja Irene mengurungkan niatnya, ia tak ingin ada pihak yang tersakiti apalagi jika yang tersakiti itu Seulgi. Dan tak ada yang tahu keinginannya ini kecuali Wendy sahabatnya.

“Aku percaya oppa, aku percaya Seulgi adalah wanita yang cocok untuk Jimin. Aku sudah menganggap Seulgi seperti adik kandungku.” Jin tersenyum mendengar ucapan sang istri.

“Tapi yah masih saja.” 

Pelukan hangat langsung diberikan Jin pada sang istri. Dengan lembut Jin mengusap punggung Irene. Jin tak tahu apa yang tengah mengganjal di pikiran istrinya, tapi untuk saat ini sepertinya bukan hal yang tepat untuk menanyakannya.

“Semuanya akan baik-baik saja sayang, jika mereka memang benar-benar berjodoh. Tuhan akan bertindak sesuai takdir yang sudah digariskan.” Jin meregangkan pelukannya dan menatap Irene dalam.

Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang