Part-8

3K 477 82
                                    

Hallo aku comeback lagi ni sama cerita baru. Semoga kalian suka ya..

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Jeon Jungkook

Selama diperjalanan Seulgi dan Jennie terus membicarakan banyak hal yang mereka lewati setelah berpisah dan mengambil jalan hidup masing-masing. Saking serunya mereka berbincang-bincang mobil yang dikendarai Jennie telah sampai di salah satu rumah sakit terbesar di Sydney. Seulgi menarik nafasnya sejenak lalu membuka sabuk pengaman yang mengapit badannya.

“Kau duluan saja, nanti aku menyusul.” Seulgi menoleh menghadap Jennie lalu mengangguk patuh.

Berjalan menjauhi mobil Jennie dan memasuki rumah sakit. Tanpa mau berlama-lama Seulgi langsung berjalan menuju ruangan yang hampir satu tahun ini tak pernah didatanginya. Saat tubuhnya sudah berdiri tepat didepan sebuah pintu yang bertuliskan nama seseorang yang sudah sangat dirindukannya, Seulgi mengambil nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Tangan gemetarnya meraih gagang pintu dan mendorongnya dengan perlahan. Melangkah memasuki ruangan dan langsung saja mematung ditempat saat melihat orang yang satu tahun lalu terbaring lemah tak berdaya karena mengalami masa kritis lebih tepatnya koma, kini justru berdiri tegak memandang luasnya hamparan langit di dekat jendela.

“Jungkook-ah.” lirihan suara Seulgi membuat pria yang tengah berdiri itu menoleh menatap Seulgi.

“Noona.” Pria yang dipanggil Jungkook itu langsung menampilkan senyum lebarnya saat Seulgi berjalan menghampirinya dengan perlahan.

“Ini benar kau kan”

Seulgi berdiri didepan Jungkook, tangannya yang masih gemetaran menangkup kedua pipi pria itu. Setelah merasakan hangatnya pipi Jungkook tanpa bisa di tahan air mata Seulgi menetes deras disertai isakan lirih.

“Hei kenapa malah menangis.” Seulgi menggeleng lalu memeluk Jongkook dengan eratnya.

“Hiks maafkan noona yang pergi bekerja dan meninggalkanmu.” helanaan nafas keluar dari bibir Jungkook, ia sungguh sangat tak suka jika melihat Seulgi menangis begini.

“Tak apa, noona bekerja untuk membiayai kebutuhan pengobatanku. Lagi pula disini aku di jaga oleh Seokjin hyung dan Jennie noona selama noona di Korea.” isakan Seulgi yang terdengar nyaring tiba-tiba memelan. Wanita itu melepas pelukannya dan menatap Jungkook dengan senyum bahagianya.

“Kapan kau sadar hm? kenapa bisa langsung bisa berdiri begini?” Jungkook tersenyum mendengar pertanyaan kakaknya.

“Sudah dari sebulan yang lalu.” Mata Seulgi membola sempurna karena jawaban dari bibir adiknya.

“Kau sadar satu bulan yang lalu, dan oppa tak pernah member tahu ku? wah benar-benar.”

“Haha… sudahlah noona, itu aku yang meminta. Ku dengar dari Jennie noona boss mu yang sekarang sangat kejam padamu. Aku takut jika memberitahumu kau akan langsung kemari dan yang sudah pasti akan membuat boss mu itu marah dan berakhir di pecat.”

Secretary Where stories live. Discover now