Part-50

2.2K 316 137
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Selamat tinggal.....

Sedangkan di lain tempat tepatnya di depan sekolah Rose Seulgi duduk di dalam mobil Namjoon. Menangis menumpahkan segala rasa sakit yang dialaminya di dalam pelukan Jin. Meremas kuat kemeja yang digunakan Jin sambil sesekali memukul punggung pria itu saat dadanya benar-benar sesak.

Jin hanya diam menerima semua perlakuan adiknya. Menatap kosong kearah sebrang jalan dimana disana berdiri megah yayasan milik Hoseok. Ia tahu bagaimana kondisi adiknya saat ini, dan hanya pelukan serta ucapan penyembuh yang bisa Jin berikan.

"Keputusanmu sudah benar, jika memang kau tak sanggup oppa akan siap membantumu untuk pergi dari Jimin." Jin mengelus lembut lembut hitam Seulgi.

"Karena prioritas hidup oppa hanya satu membahagiakanmu, Jungkook dan istri oppa." Jin meregangkan pelukannya, menghapus air mata luka sang adik yang membuat jantungnya seperti tertusuk sembilu.

"Oppa dan Taehyung selalu mengutamakan mu dalam hidup kami Seul, kamu itu matahari hidup oppa dan Taehyung. Jadi stop untuk menangisi semuanya." Jika bisa saat ini Jin ingin berteriak pada Tuhan dan meminta untuk merubah jalan hidup adik wanitanya.

"Tersenyum ya, perlihatkan pada dunia bahwa kau itu kuat dan sanggup menghadapi semuanya." Lembut tangan Jin mengusap kening Seulgi.

"Ada begitu banyak orang yang menyayangimu, lihat Namjoon, Jennie, Jungkook, Taehyung, Wendy, Oppa, Irene kami selalu berdiri di belakangmu saat kau terluka." Namjoon mengepalkan tangannya mendengar ucapan lembut Jin yang menangkan Seulgi di kursi tengah mobilnya.

Sudah sedari dulu Namjoon menjadi saksi semua jalan cerita hidup Seulgi. Begitu banyak yang sahabatnya itu korbankan untuk orang yang di sayangi nya. Bahkan masih Namjoon ingat dengan jelas saat dulu Seulgi yang mengajaknya kabur hanya karena tak ingin mengambil jurusan kuliah sesuai keinginan ibunya. Desainer adalah cita-cita sahabat cantik dan Jennie kekasihnya. Bahkan sejak mereka menginjak bangku JHS, Seulgi dan Jennie sudah bercita-cita untuk mendirikan butik atas nama mereka berdua dan membuat fashion yang trend dari tangan keduanya. Tapi sekali lagi Namjoon harus rela mendengar segala tangisan Seulgi saat wanita itu yang memilih mengalah pada pilihan ibunya.

"Sahabatku jelek jika menangis, jadi sekarang tersenyum ya." Namjoon memutar badannya dan menatap Seulgi dengan senyum untuk menguatkan sahabatnya.

"Lihatlah Jungkook sudah menggendong Rose, jadi ayo kita keluar menghampiri mereka." ucapan Namjoon membuat Seulgi membalikkan badan dan menatap kaca.

Benar di sebrang sana adiknya sudah keluar dari dalam sekolah Rose dan tengah berdiri sambil melambaikan tangan kearah mobil Namjoon. Sekuat tenaga Seulgi menenangkan diri dan keluar dari mobil diikuti oleh Jin dan Namjoon. Seulgi yang berdiri di pinggir jalan menatap tersenyum kearah dua orang yang sudah menjadi hidupnya. Sedangkan Namjoon dan Jin memilih diam berdiri di pinggir jalan untuk melihat bagaiman wanita mereka yang akan berpamitan dengan anak kecil yang di sayangi nya.

Namjoon menoleh saat melihat mobil kekasihnya berhenti di belakang mobil Jin. Keluarlah Taehyung, Jisoo dan Jennie. Jennie yang berniat menghampiri Seulgi di cekal oleh Namjoon.

"Dimana bajingan itu hyung." baru pulang dari Texas saat mendengar semua yang terjadi dan terlebih melihat pandangan hancur Seulgi membuat Taehyung tak bisa menahan emosinya.

Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang