Part-36

2.4K 391 179
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Seulgi mengedarkan pandangannya menatap kamar yang sangat asing baginya. Kamar Park Jimin yang sudah resmi menjadi suami sahnya di mata Tuhan dan negara. Ya mereka memang memutuskan untuk tinggal di kediaman orang tua Jimin karena Ny. Park yang tak ingin berjauhna dengan Rose dan juga Seulgi.

Ceklek

Kepala Seulgi menoleh kearah pintu kamar, atensi menatap Jimin yang tersenyum berjalan kearahnya. Seulgi menatap Jimin lekat saat pria itu sudah berdiri didepannya.

"Belum membersihkan diri rupanya." Jimin berjongkok dihadapn istrinya.

"Mandi lalu istrirahat karena besok pagi kita harus berangkat ke Jepang untuk hadiah yang diberikan Jehyun dan Yeri." Seulgi tersenyum lalu mengangguk mendengar ucapan Jimin.

"Kita mulai semuanya dengan pelan-pelan. Aku tak ingin memaksamu untuk melakukannya malam ini." sungguh Seulgi bersyukur ia mendapat suami pengertian seperti Jimin. Bahkan dalam otaknya Seulgi tak habis pikir dengan wanita yang rela meninggalkan pria yang memiliki perhatian dan sejuta pesona didepannya ini.

"Yasudah mandi dan istirahatlah." Seulgi menutup mata merasakan kecupan lembut Jimin di dahinya.

Seulgi beranjak dari duduknya sata Jimin sudah berdiri. Tubuh Seulgi hilang dibalik pintu kamar mandi. Jimin menarik nafas panjang, ia dan Seulgi memutuskan menjalankan semuanya dari awal. Jimin berharap baik hatinya dan Seulgi akan saling terikat seiring berjalannya waktu.

Mata Jimin menatap kamar yang akan menjadi saksi hidupnya dengan sang istri. Dulu saat menikah dengan mommy Rose, Jimin lebih memilih tinggal diapartemen dan tak pernah sama sekali menginap di rumah orang tuanya selama ia menikah dulu.

Ada doa yang Jimin rapalkan saat melihat foto pernikahannya yang ternyata sudah terpasang rapi diatas dashboard ranjang. Jimin berharap Tuhan menjaga keluarga barunya ini dari segala macam rintangan yang akan mereka lewati kedepannya. Jujur hati Jimin berharap Seulgi menjadi wanita terakhir untuknya. Bolehkan Jimin mengatakan jika ia sudah jatuh hati pada isrtrinya itu?.

"Aku sudah selesai." kepala Jimin menoleh menatap Seulgi yang sudah rapi dengan piyama tidurnya.

Jimin berjalan mendekati sang istri lalu tesenyum "Kau tunggulah aku mau membersihkan tubuhku juga, tapi jika memang lelah tidur duluan saja." masih ada rasa canggung yang Seulgi rasakan. Tapi ya tak apa, namanya juga baru menikah.

Seulgi menggeleng sebagai jawaban atas ucapan Jimin. Melihat itupun Jimin mengangguk lalu berjalan cepat kearah kamar mandi. Tak ingin membuat istri cantiknya itu menunggu lama.

Setela menhabiskan waktu sepuluh menit berada didalam kamar mandi Jimin keluar dalam keadaan segar dan harum mint menyeruak dari tubuhnya. Mata Jimin menatap Seulgi yang tengah bersandar santai di dashboard ranjang dengan tangan asyik memainkan ponsel.

"Apa ada yang lucu?" Jimin berbaring di samping Seulgi yang tersenyum menahan tawa.

Seulgi menoleh lalu menggeleng kemudain meletakkan ponselnya diatas nakas. Mengikuti Jimin yang sudah berbaring sambil menatapnya.

"Tidak, hanya saja Taehyung dan Hoseok oppa tengah melucu di group chat." Jimin mengangguk mendengar ucapan Seulgi.

"Jim?" Jimin menoleh menatap Seulgi yang juga menatapnya.

Secretary Where stories live. Discover now