Part-35

2.4K 394 269
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Seulgi menatap pantulan dirinya di kaca. Sungguh hari ini adalah hari yang menjadi impian semua wanita dalam hidupnya. Seulgi tersenyum menatap balutan tubuhnya yang ditutupi gaun khusus yang Jennie buatkan.

Sebenarnya Seulgi tak menyangka Jennie sudah menyiapkan gaun ini untuknya, tapi sahabatnya itu berkata "Dulu kau berkata padaku akan menikah saat umurmu genap menginjak 26 tahun, Jadi ya ku rancang gaun ini dari tahun lalu." Sungguh Seulgi benar-benar mengucapkan syukur pindah ke Australia dan bertemu Jennie.

"Astaga aku benar tak menyangka kau sungguh menjadi adik iparku Seul." Irene memeluk Seulgi dari belakang. Menatap pantulan mereka berdua di kaca besar dalam ruangan itu.

Wendy yang saat ini tengah merekam Seulgi dengan kamera kekasihnya menatap haru sahabatnya. Dari semua perjalanan pahit yang di lalui Seulgi, hari ini adalah hari awal Seulgi berdiri dengan Jimin sebagai tumpuannya.

Wendy menatap Seulgi dan Irene tak menyangka, diantara mereka bertiga tinggal dirinya saja yang belum sold out. Padahal dulu saat masih mengenyam bangku kuliah Wendy berkata akan menikah paling awal diantara mereka bertiga.

"Cha calon pengantin wanita tolong say hallo ke kamera, ucapkan semua kata-kata bahagia dihatimu." Tepat setelah Wendy mengatakan hal itu Jennie, Joy dan Yeri masuk kedalam ruangan pengantin khusus wanita.

Irene melepas pelukannya lalu berdiri dibelakang Wendy mengikuti Jennie, Joy, dan Yeri. Yeri merangkul Irene sambil menatap Seulgi penuh haru, akhirnya satu-satunya kakak wanita yang dimilikinya menikah hari ini. Satu-satunya wanita yang selalu menjadi tempat Yeri menceritakan segala keluh kesahnya resmi menjadi istri orang hari ini. Dan satu-satunya wanita yang bisa memisahkannya berdebat dengan Jungkook akan menjadi ibu rumah tangga hari ini.

"Aku berterima kasih untuk kalian semua yang sudah mendukungku dari aku berada di titik paling bawah hingga sampai bisa merasakan bahagia hari ini." Jennie mengusap sudut matanya, sungguh memori kebodohan yang sering Jennie lakukan dengan Seulgi saat sekolah dulu masih terputar jelas dikepalanya.

"Untuk Jennie terimakasih sudah menjadi sahabatku sejak aku pindah ke Australia, terimakasih sudah menjadi orang yang selalu menyemangati aku ketika rindu pada sosok appa yang bahkan tak pernah sempat ku lihat. Terimakasih sudah menjadi orang yang selalu menjulurkan tangannya ketika aku berada di jurang kesakitan." Jennie menutup mulutnya menahan isak lalu mengangguk menjawab ucapan Seulgi.

"Irene eonni, aku mengucapkan segala rasa syukur pada Tuhan karena dipertemukan dengan wanita sebaik eonni. Eonni yang dulu selalu mendukungku ketika aku merasa lelah dengan segala urusan kuliahku, eonni yang selalu merawatku dengan baik di saat aku sakit, terimakasih sebesar-besarnya karena berkat eonni aku bisa bekerja di tempat yang mempertemukanku dengan calon suamiku. Dan terimakasih eonni yang sudah menjadi sosok eomma kedua bagiku."

Seulgi tersenyum kerah Irene yang kini sudah menangis. Seulgi melebarkan senyumnya kearah kamera.

"Untuk Wendy terimakasih sudah menjadi penerangku di kala gelap, terimakasih untuk selalu tersenyum padaku di saat aku menangis padahal aku tahu kau sendiri juga tengah bersedih. Terimkasih karena tak pernah bosan mengatakan untuk tak pernah menyerah. Hiks dan trimakasih sudah mengenalkanku indahnya dunia."

Wendy tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan Seulgi. Berusaha menahan air mata yang sebantar lagi akan tumpah.

"Heheh dan untuk Yeri satu-satunya adik perempuanku, tumbuhlah dengan baik, belajar menjadi wanita dewasa. Jangan pernah menyerah akan suatu rintangan yang kau hadapi, jangan pernah tunjukkan tangismu pada dunia kecuali pada sahabat sejatimu. Dan ingat pelukan eonni selalu ada untukmu disaat kau sedih atau senang." Yeri mengusap air mata yang mengalir di pipinya, Seulgi sungguh sudah menjadi seperti kakak kandung bagi Yeri.

Secretary Where stories live. Discover now