Part-41

2.7K 371 206
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Dia wanita itu....

Kaki jenjang Seulgi berjalan menyusuri koridor gedung yang sungguh membuatnya penasaran. Kim Jennie sahabatnya itu meminta untuk bertemu ditempat ini. Awalnya Seulgi kaget kenapa sahabatnya itu bisa ada di Seoul, tapi mendengar jawaban Jennie yang akan menghadiri acara fashion show membuat Seulgi mengerti.

"Jadi hal apa yang membuat nona desaigner ini memintaku bertemu dirumah sakit?" Seulgi mendudukkan dirinya di salah satu meja kantin rumah sakit dimana Jennie sudah duduk manis dengan ipad di tangannya.

"Wah Ny. CEO kita yang sibuk ini sudah sampai ternyata." ejekan yang keluar dari bibir Jennie membuat Seulgi mendengus.

"Ck kau meminta bertemu disini untuk apa? kau sakit?" Jennie memilih mengacuhkan pertanyaan Seulgi dan memilih menghabiskan Americano miliknya.

"Kabar Jungkook baik-baik saja selama lima hari disana, ia makan teratur, mandi dua kali sehari, minum vitamin yang kau wajibkan dengan baik, dan tidur malam tepat waktu." Bukannya menjawab pertanyaan Seulgi mulut Jennie justru berkata hal yang lain.

Tapi mendengar itu Seulgi mengangguk senang, karena selama lima hari adiknya kembali ke Australia ia tak perlu khawatir karena ada Jennie yang bersedia untuk tinggal dirumah orang tuanya menjaga Jungkook. Memang terkesan lebay jika di mata orang lain, tapi ini hal yang sangat wajar bagi Seulgi. Adiknya itu tak pernah hidup sendiri selama ini, selalu bersama dengan kedua mendiang orang tuanya yang meninggal satu tahun lalu. Itulah yang membuat Seulgi tak tenang membiarkan Jungkook di Autralia ya walaupun Jungkook menyewa sepasang suami istri patuh baya untuk menjaga rumah mereka. Tapi tanpa orang lain tahu di luar saja adiknya itu dingin dan bersikap kasar tapi jika hanya dengan Seulgi sikap manja yang luar biasanya itu akan keluar.

"Terimakasih sekali lagi Jen dan maaf aku selalu merepotkanmu." mendengar ucapan pelan Seulgi membuat Jennie menatapnya sewot.

"Ya kau pikir kita ini berteman dari kapan sehingga membuatmu tak enakan seperti ini? haish... sudahlah sekarang ayo ikut aku." Tangan Jennie terulur menarik tangan Seulgi untuk mengikutinya setelah memasukkan ipad kedalam tas jinjingannya.

Langkah kaki Seulgi hanya menurut kemana arah Jennie berjalan menariknya. Tapi dua menit kemudian Seulgi tiba-tiba saja berhenti begitu saja yang juga membuat Jennie ikut berhenti dan berbalik menatap Seulgi. Tapi mata Seulgi lebih memilih fokus membaca nama pintu salah satu dokter dirumah sakit ini yang mungkin hanya berjarak sepuluh langkah dari tempatnya. Setelah membaca dengan jelas langsung saja mata Seulgi membulat menatap Jennie.

"YA!!! Kim Jennie kau hamil?" Jennie yang semula terdiam kini menatap Seulgi lekat. Sedangkan Seulgi yang ditatap Jennie kini menutup kedua mulutnya tak percaya lalu beralih menatap perut sahabatnya yang masih terlihat rata.

"Sudah berapa lama umurnya? kau ini sudah ku bilang jika melakukan itu dengan Namjoon ingat pakai pengaman."

Tangan Jennie langsung terjulur menoyor kepala Seulgi saat sadar apa maksud sahabatnya. Jennie menatap sahabatnya itu kesal.

"Siapa yang hamil ha? kau ini jangan mengada-ada! ya memang aku sering melakukan yang iya-iya dengan Namjoon oppa. Tapi tidak sampai kebablasan juga." Sekarang giliran Seulgi yang terdiam mendengar ucapan Jennie.

Secretary Where stories live. Discover now