Part-55

1.7K 325 137
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Jimin memandang lurus kearah luar jendela. Rumah berlantai dua di seberang sana yang dilihat oleh atensinya. Beribu rasa syukur Jimin ucapkan saat mengetahui wanita yang sangat dicintainya ternyata masih hidup dengan baik disini. Tapi ada juga rasa luka yang hinggap di hatinya. Jimin menarik nafas panjang. Mencoba menghilangkan beberapa fikiran yang selama ini menganggunya. Membuang semua harapan fana yang selama ini ia minta pada Tuhan.

Tak ingin terpuruk terlalu lama, Jimin membalikkan badan dan menutup gorden jendela. Saat ingin melangkah, suara deru mesin mobil terdengar di telinga tajamnya. Merasa penasaran Jimin menyibak gorden yang tadi di tutupnya. Dan memang benar apa yang di ucapkan Mark dan Jieun tadi pagi saat mereka datang. Sekarang Jimin melihat Namjoon yang keluar dari mobil dan berjalan membuka pintu di sampingnya.

Dan cabut saja nyawa Jimin saat ini juga. Melihat Seulgi yang tengah hamil besar di gendong bridal oleh Namjoon membuat hatinya tertusuk. Jimin merasakan beribu sakit yang menghujam hatinya.

"Jangan dilihat jika kau tidak sanggup." Jimin menoleh menatap Hoseok yang berdiri di sampingnya.

"Apakah dia lebih bahagia jika tidak denganku hyung?" Jimin menatap nanar Namjoon yang berjalan memasuki rumah.

Hoseok menatap prihatin sahabatnya. Selama ia menjalin hubungan dengan Sooyoung hingga menikah seperti sekarang, tak pernah Hoseok mendapat masalah seperti ini.

"Sudahlah, lebih baik tata hidupmu yang baru. Mungkin kau memang tidak berjodoh dengan Seulgi." ucapan menyakitkan Hoseok membuat Jimin mengangguk lemah.

Tangan Hoseok meraih gorden dan menutupnya. Membawa Jimin untuk berkumpul di ruang tengah untuk menikmati makan siang yang tadi sudah di pesan oleh istrinya.

Saat mereka tengah menikmati makan siang bersama, pintu depan terbuka dan menampilkan Mark yang baru pulang dari kuliahnya. Melihat makanan diatas meja, apalagi buah semangka Mark langsung menyambar membuat Wendy mendengus kesal.

"Kau ini datang-datang langsung makan." Mark yang tak peduli dan bodo amat mendengar sindiran Wendy.

"Boleh aku bertanya umur berapa kandungan Seulgi?" Semangka yang sudah hampir di makannya terpaksa Mark urungkan saat mendengar pertanyaan Sooyoung.

"Aku kurang tahu umur kandungan noona, yang ku tahu jelas jika calon bayi noona adalah laki-laki." jawaban Mark membuat Jimin tersenyum lirih.

Itu adalah mimpinya dengan Seulgi. Memiliki anak laki-laki tampan dan menjadi sepasang dengan Rose. Tapi memang pada dasarnya Tuhan tak menghendaki semuanya.

"Hah aku sangat kasian dengan Seulgi noona, dengan kehamilan yang sekarang ia harus masih menahan sakit di kakinya." semua langsung menatap Mark.

Meminta pria itu untuk menjelaskan apa maksud dari ucapannya. Apalagi Jimin yang duduk di saping Mark langsung menatap Mark penuh meminta jawaban.

"Kalian jika memang benar sahabat Seulgi noona pasti tahu kan dulu ia pernah mengalami kecelakaan besar yang hampir merenggut nyawanya." Mark menatap satu-satu orang yang duduk dihadapannya.

Semua kini hanya fokus mendengar ucapan Mark. Karena tentu ada hal ganjil yang terjadi, dimana saat dulu Taehyung dan Jin memberi tahu mereka jika Seulgi telah meninggal. Tapi nyatanya wanita itu masih sehat.

Secretary Where stories live. Discover now