Part-15

3.3K 499 260
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

-----------


“Untung saja oppa meminta WO menggunakan bunga palsu, jika tidak mungkin kau sudah kejang-kejang di pernikahan oppa.” Ya sekarang mereka tengah berada di ruang tengah rumah Seulgi.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam waktu Australia. Semuanya kini menatap Jin yang baru datang setelah acara pernikahannya dengan Irene dengan langsung mengomeli Seulgi sambil berkacak pinggang didepan wanita itu.

“Kenapa alergi mu semakin menjadi saja sih? oppa kan sudah bilang ingat hidup sehat, rajin olah raga di pagi hari agar dapat udara segar supaya hidung lemahmu itu tak berulah.”

Taehyung yang mendengar kakaknya mengomel mengorek telinganya yang tak gatal karena bosan. Selesai makan malam bukannya sedikit bersantai malah mendengar siaran ceramah dari kakaknya. Untungnya saja orang tua Irene istri Hyung nya memilih menikmati berjalan-jalan setelah makan malam tadi.

“Oppa sudahlah, Seulgi juga baik-baik saja.” Irene mengelus pelan lengan suaminya, ia tahu bagaimana suaminya itu yang sangat menyayangi Seulgi dan Jungkook.

“Tidak bisa, wanita keras kepala ini harus diberi tahu.” Jin langsung memegang pelan bahu Irene dan menyuruh duduk disamping Wendy.

“Kau tak menjalankan saran oppa kan Kang Seulgi?”

Pertanyaan dari Jin dijawab gelengan pelan dari Seulgi yang menunduk menatap kakinya.

“Jawab kenapa?” Seulgi mendongak menatap Jin yang menatapnya datar.

“Aku bekerja.” helaan nafas keluar dari mulut Jin mendengar jawaban adiknya itu. Ingin marah tapi ia urungkan mengingat Jimin itu adalah adik kandung dari istrinya, yang ada jika ia marah bisa-bisa jatah malam pertamanya hilang.

“Aku sudah memutuskan dengan Irene untuk tinggal di Korea, sekalian mengawasi pola hidup tak sehatmu itu.” perkataan Jin berakhir, pria itu memilih duduk disamping istrinya lalu meminum jus buatan Wendy.

“Hyung tak bisa mengawasi pola hidup noona kalau begitu.” Sekarang semua pandangan menatap Jungkook bertanya.

“Apa maksudmu Kook?” Wendy membuka suaranya.

“Noona tak akan kembali ke Korea, kami akan menetap kembali berdua dirumah ini.” sontak saja jawaban enteng dari Jungkook membuat yang ada disana menatap pria itu terkejut dan menolehkan pandangan mereka pada Seulgi yang terdiam.

“Benar Seul?” Yoongi bertanya pada Seulgi dan dijawab anggukan.

Tanpa aba-aba Jimin langsung berdiri dan menarik pergelangan tangan Seulgi meninggalkan ruangan tengah rumah itu. Tak peduli pada teriakan Rose yang memanggilnya dan kutukan yang keluar begitu saja dari mulut Jungkook. Jimin menarik tangan Seulgi keluar dari pintu depan Rumah, dua orang itu sekarang berdiri dibawah pohon tempat dimana Seulgi menenangkan Rose.

“Jelaskan padaku.” Jimin menatap Seulgi tajam.

“Saya akan memberikan surat pengunduran diri pada sajangnim besok malam.” Ingin rasanya Seulgi hilang dari hadapan pria didepannya ini, sungguh tatapan Jimin seperti mengulitinya begitu saja.

“Dan sejak kapan aku akan mau menerima surat pengunduran dirimu itu hah!!” Seulgi tersentak kaget mendengar bentakan Jimin.

“Akan ku akui kerja mu sangat memuaskan selama ini di perusahaan, tapi jika begini caranya bukankah kau sama saja tidak professional Kang Seulgi?”

Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang