Part-45

1.8K 326 184
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------
Aku putus...

Menikmati hembusan angin adalah hal yang dilakukan oleh Jungkook saat ini. Membiarkan rambutnya yang terlihat acak-acakan karena tertiup hembusan angin. Menutup mata dengan telinga yang terbuka lebar mendengar cicitan burung yang bersahutan di sekitarnya.

"Yak buluk ada yang menelpon mu." tolong ingatkan Jungkook jika saat ini ia membawa manusia setengah titisan setan.

Kepala Jungkook menoleh pada wanita yang kini berjalan menghampirinya, wanita yang yah ia tak tahu sejak kapan mengisi hatinya. Yeri berjalan menghampirinya lalu menyodorkan ponsel yang kini sudah menampilkan wajah seseorang disana. Dengan cepat Jungkook meraih ponsel dan membenarkan posisi duduknya.

"Noona apa kabar?" yap Seulgi menelpon Jungkook tapi setelahnya Yeri mengubahnya menjadi panggilan video call.

Yeri yang penasaran langsung saja duduk di samping Jungkook membuat pria itu menghembuskan nafasnya kesal. Tapi sebisa mungkin Jungkook mengabaikan medusa di sampingnya. Memilih untuk menyapa wanita kesayangannya yang kini tersenyum dengan gadis kecil di pangkuannya.

"Baik, kalian berdua apa kabar?"

"Tentu saja baik eonni, hehe saat ini kami tengah di taman menikmati liburan." Yeri menyengir pada Seulgi yang tersenyum, sedangkan Jungkook sudah merotasikan matanya malas.

Siapa yang berlibur, medusa ini yang datang kerumahnya lalu dengan seenaknya menyeret mengajak untuk jalan-jalan. Ya walaupun dalam hatinya Jungkook mengaku ia senang, tapi sekali lagi mengingat adik Kim Namjoon yang ada di sampingnya ini sudah mempunyai kekasih kesalnya lebih mendominan.

"Kapan kesini?" Jungkook menatap kakanya tersenyum, ia rindu juga omelan Seulgi selama disini.

"Mung...."

"Huhu... aku tak tahu eonni, mungkin menunggu Namjoon oppa ke sana baru bisa ikut." langsung saja Jungkook menoyor kepala Yeri yang main sembarangan memotong ucapannya.

"Yang ditanya itu aku bukan kau." Yeri mendengus menatap Jungkook lalu menolehkan kepalanya kearah lain.

Seulgi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua orang yang tidak bisa berubah.

"Oppa jangan lupa bawakan Rose oleh-oleh ya?" Jungkook menatap datar anak kakaknya, oleh-oleh saja bocah itu ingat tapi kemarin malam menghinanya habis-habisan melalui telpon sang ayah.

"Tidak." dapat Jungkook lihat Rose yang memonyongkan bibirnya seperti bebek, terlihat lucu dimatanya.

"Tenang saja, aunty yang akan menguras dompet Jungkook untuk membelikan Rose oleh-oleh jadi tidak perlu sedih oke." Yeri mengedipkan sebelah matanya pada ponsel Jungkook yang langsung saja membuat Rose mengangguk semangat.

"Aku akan balik seminggu lagi untuk menjemput noona untuk hadir di wisudaku dua minggu lagi." ucapan Jungkook membuat Yeri menoleh padanya dan menatapnya heran.

"Untuk apa pergi ke Korea jika ujung-ujungnya kau hanya menjemput dan kembali kesini?" Jungkook menoleh sejenak pada Yeri lalu menghendikkan bahunya santai.

"Orang kaya itu bebas, iyakan hyung?" Jungkook menatap pria yang baru saja muncul dibelakang noonanya. Jimin terkekeh mendengar ucapan Jungkook lalu mengangguk mengiyakan membuat Seulgi menepuk bahu Jimin keras.

Secretary Where stories live. Discover now