Part-34

2.6K 420 285
                                    

Happy Reading Guys!!!

Jangan lupa VOTE and COMMENT YA!!! Aku wajibin lo!!

Follow juga akun wattpad aku ya!

Awas Typo!!!

----------

Joy menatap tajam Jimin yang duduk santai didepannya. Pria yang sangat ingin Joy santet itu malah bersikap santai berbicara dengan Hoseok tunangannya dan Taehyung pemilik rumah tempatnya berada sekarang. Bagaimana Joy tidak ingin mencekik Jimin saat ini juga. Pria itu tiba-tiba saja tadi malam menelponnya berkata akan menikah lima hari lagi. Apalagi saat membuka email dari Jimin dan memperlihatkan undangan pernikahan mereka tanpa basa-basi Joy langsung memesan tiket ke Korea padahal jam 2 malam waktu Jepang.

"Kau terlihat seperti ingin mengubur Jimin hidup-hidup sayang." Joy menarik nafas kesal mendengar ucapan santai Hosoek.

"Tidakkah kau juga marah oppa, kita yang merencanakan pernikahan dari satu tahun yang lalu harus dilangkahi olehnya yang bahkan.... ah shit kau Park Jimin."

Tawa Jimin pecah saat Joy melemparinya dengan bantal sofa, bukan apa-apa wajah sepupunya itu terlihat sangat frustasi. Bahkan tadi malam Jimin harus merelakan telinganya pengang hanya karena mendengar Joy yang menangis memintanya menunda pernikahan sampai sepupunya itu menikah dengan Hosoek. Gila saja, mereka akan menikah awal tahun depan dan sekarang pertengahn tahun saja belum.

"Kau saja yang menunda-nunda, hyung dari dua tahun lalu bahkan sudah mengajak menikah tapi kau tolak." Joy mendengus mendengar ucapan Jimin.

"Sudahlah kalian ini kenapa tak pernah akur jika bertemu." Hosoek menatap Joy dan Jimin bergantian dengan tatapan tak enaknya. Ini rumah Taehyung dan dua orang itu malah sedari Joy sampai langsung melempar umpatan.

"Jongkook dan Seulgi kemana?" Hosoek menatap Taehyung.

"Seulgi ada di kamar tengah mandi karena baru bangun akibat tadi malam begadang  sedangkan Jongkook tadi mengajak Rose pergi ke bandara menjemput Namjoon hyung dan keluarganya."

Hoseok hanya manggut-mangut mendengar jawaban Taehyung. Sedangkan Jimin yang mendengar ucapan Taehyung menghela nafas pelan. Tadi malam ia sempat berdebat dengan Seulgi di telfon karena wanita itu yang lebih memilih mengerjakan pekerjaan kantor dari pada istirahat. Bahkan mulut Jimin jika bisa berbusa mungkin sudah berbusa akibat menceramahi Seulgi, bagaimanapun Seulgi itu calon istrinya. Tentu saja Jimin tak ingin Seulgi sakit saat hari pernikahan mereka. 

"Keluarganya?" Joy menaikkan alisnya heran.

"Eoh, keluarga Seulgi sudah sangat dekat dengan keluarga Namjoon hyung. Seulgi dan Jungkook sudah dianggap seperi anak sendiri oleh orang tua Namjoon hyung."

Taehyung menjawab sepengetahuannya. Walaupun ia tak terlalu dekat dengan keluarga Namjoon tapi Seulgi selalu menceritakan semua padanya. Ya dulu setidaknya Taehyung pernah bertemu dengan orang tua Namjoon saat berlibur dan menginap di rumah Seulgi yang di Australia.

"KIM TAEHYUNG!!!"

Semua langsung terlonjak kaget mendengar suara menggelegar Seulgi. Taehyung yang dipanggil namanya langsung saja berlari menaiki tangga menuju kamar Seulgi. Jimin yang ingin menyusul mengurungkan niatnya saat Taehyung menutup pintu kamar Seulgi.

Secretary Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt