Part1

158K 8.8K 749
                                    

Para kaum hawa menjerit tertahan kala melihat Revan dan teman-temannya memasuki kantin.

"Ya Allah ganteng-ganteng banget sih."

"Sungguh pemandangan yang sangat indah."

"Nikmat mana lagi yang hambamu dustakan, Ya Allah."

"Beri satu ngapa."

"Ganteng, tapi kejam semua."

Masih banyak omongan para kaum hawa yang sudah bosan mereka dengarkan, mereka melangkahkan kakinya menuju meja paling sudut.

Siapa yang tak mengenal mereka? Wajah tampan, orang tua kaya raya, kejam, sifat bad, dan masih banyak hal buruk yang melekat pada diri mereka.

Revano Gentama Aflastar atau yang biasa orang sapa dengan sebutan Revan, ia yang paling menonjol di antara para sahabatnya, ia juga anak dari pemilik SMA Merah Putih.

Bukan hanya ketampanan yang paling menonjol tapi juga sifat kejamnya yang tak mengenal belas kasihan, mata yang tajam bagaikan elang membuat semua orang takut untuk menatap matanya, siapa yang berani mengusiknya pasti ia akan tebas habis, satu prinsip dalam hidupnya, "Nggak ada yang nggak bisa gua milikin." Tentu saja semua keinginannya akan terkabul dengan mudah karna orang tuanya yang berada.

Zidan Pranata, ia dikenal dengan sifatnya yang gonta-ganti pasangan alias playboy.

Kenzo Saputra Adiwijaya, dia adalah orang paling punya hati dibandingkan dengan para sahabatnya.

Farello Praja Aditama, sifatnya sebelas dua belas dengan Revan hanya saja ia tak selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai apa yang ia inginkan, tetapi untuk urusan cinta ia tak ingin mengalah begitu saja. Ia Sepupu Revan.

"Btw katanya besok ada anak pindahan ya," ujar Kenzo membuka percakapan diantara mereka.

"Nggak tau," jawab Farel sambil mengidikan bahunya.

"Cewek apa cowok?" tanya Zidan yang baru saja duduk pada bangkunya karena ia diperintahkan untuk memesan makanan terlebih dahulu.

"Cewek," jawab Kenzo malas, ia tau pasti Zidan akan menjadikan cewek itu sebagai mainan.

"Cantik nggak? Kalo cantik boleh dong buat gue," ujar Zidan dengan tersenyum.

"Cantik, tapi tumben lo nggak tau berita kek gitu?" tanya Kenzo sambil membuka bungkus jajan yang dibawa oleh Zidan tadi.

"Hp gue lowbat semalam."

"Diam ae lo, Van. Kenapa?" tanya Zidan pada Revan yang sedari tadi hanya memperhatikan sahabatnya.

"Nggak papa."

"Lo nggak minat?" tanya Farel.

Revan menaikan sebelah alisnya, ia tidak tau apa yang dimaksud oleh Farel.

"Cewek itu," ujar Farel sambil memakan beberapa cemilan yang ada di atas meja, sementara kini Zidan sedang mengotak-atik ponselnya untuk mencari foto calon anak baru yang dibilang Kenzo.

"Mana fotonya?" tanya Revan.

"Nih." Zidan menyodorkan ponselnya yang terpampang foto seorang perempuan cantik pada layarnya.

"Boleh juga, lihat besok," ujar Revan membuat ketiga sahabatnya terkejut bukan main.

Sejak kapan Revan tertarik dengan perempuan? Bukanya dia paling anti dengan perempuan? Kayaknya semalam kepalanya habis terbentur deh, hingga menyebabkan omongannya menjadi ngelantur.

"Lo serius Van?" tanya Kenzo mewakili pertanyaan sahabatnya yang lain.

Revan itu biasanya cuek dan tak perduli dengan perempuan. Ribet, menurutnya.

REVANO [END] |SEGERA TERBIT|Where stories live. Discover now