Part25

79.1K 6.2K 381
                                    

"Itu-tu yang di sebelah kanan lo tu warna merah!" teriak Zidan pada Alvin--teman sekelasnya yang sudah berada di atas pohon rambutan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu-tu yang di sebelah kanan lo tu warna merah!" teriak Zidan pada Alvin--teman sekelasnya yang sudah berada di atas pohon rambutan.

"Cepat dong, Vin! Nanti keburu orang yang punya datang!" teriak Kenzo membuat Alvin yang berada di atas sana mengerutu kesal.

"Sabar, Njing! Lo kira kagak susah?!" Alvin langsung mengambil rambutnya yang di maksud Zidan kemudian melemparkannya ke bawah membuat semua orang bersorak senang. Mereka, para laki-laki dari kelas XII IPS 1 sedang beramai-ramai meroncoti pohon rambutan yang tumbuh di dekat pagar sekolah.

Revan mengambil ranting pohon yang lumayan besar kemudian segera melemparkannya hingga beberapa buah rambutan jatuh.

"Bagi, woy!" Farel yang baru datang langsung merebut buah berambut itu dari tangan Deni.

"Anjir, banyak semutnya." Alvin langsung turun ke bawah sambil berusaha mengusir semut-semut yang menempel di bajunya. "Jadi orang manis susah juga, ya. Semut aja pada suka," ujarnya membuat Revan langsung menonyor kepala laki-laki itu.

"PD amat lu, muka kayak panci bolong aja," ejek Revan membuat mereka semua yang berada di sana tertawa.

"Gua ini genteng, kata emak gua tapi." Alvin memperlihatkan deretan gigi putihnya, ia memang ganteng kok nggak buluk-buluk amat.

"Ngapain lo, Rel? Muka pucet gitu?" tanya Rion sambil melemparkan biji rambutan yang baru saja ia keluarkan dari mulutnya membuat Farel misuh-misuh.

"Anjir, bauk jigong lo, Yon!" Farel mengusap pipinya dengan gaya jijik.

Rion tertawa sebentar kemudian kembali mengambil buah rambutan yang mereka kumpulkan di tengah-tengah. "Santai dong, gua lupa sikat gigi tadi pagi," ujarnya membuat Farel dan yang lain berdigik dan bergeser menjauh. Rion yang melihat itu memasang wajah datar. "Gua bercanda, Njir."

"Lo kenapa, Rel?" Revan menatap Farel yang membuka kulit rambutan dengan menggunakan mulutnya.

Wajahnya pucat pasi, bagaimana tidak? Gara-gara Geby ia harus memuntahkan semua isi perutnya. Perempuan sialan," maki Farel dalam hati.

"Gapapa," jawabnya singkat kemudian kembali menikmati buah rambutan yang menggoda.

Mereka menikmati buah rambutan hasil mencuri dengan nikmat. Entah mengapa makan hasil colongan membuat jantung menjadi deg-deg ser. Takut kalau ketahuan dan dilaporkan polisi, tapi tenang selama ada Revan semua aman. Kalo perlu Revan suruh ayahnya untuk membeli pohon rambutan itu, sekaligus tanah tempat pohon itu tumbuh.

"Anjir, ada Buk Widia sama Pak Botak," ujar Kenzo panik membuat semua menoleh dan mendapati kedua guru BK itu.

"Lari goblok! Lari!" Zidan langsung berdiri diikuti dengan yang lainnya.

REVANO [END] |SEGERA TERBIT|Where stories live. Discover now