Part13

85K 7.2K 402
                                    

BUDAYAKAN VOTE AND COOMENT TERLEBIH DAHULU, PENCET TANDA BINTANG NGGAK BAKAL BUAT KALIAN KEHABISAN KUOTA SAMPAI 1GB KOK

HAPPY READING

Revan sedari tadi mendesah kecewa membuat para sahabatnya menatap bingung.

Mereka berempat saat ini sedang berada di kantin belakang sekolah, memilih duduk di bangku yang paling sudut yang sudah ciri khas tempat duduk mereka.

Revan menghela napas panjang dengan sekali-kali melihat ponselnya, lagi dan lagi pemuda itu menghela napas membuat Kenzo tak tahan melihatnya.

"Lo napa dah, Van?" Kenzo sedikit menyikut lengan Revan membuat Revan yang tadi menelungkupkan wajahnya di meja kini menjadi menatap Kenzo dengan pandangan seolah-olah mengatakan.

'Mau gua bunuh lu?'

Kenzo berdecak sebal ketika mendapatkan respon negatif dari Revan, pemuda itu lebih memilih untuk menyantap gado-gado yang baru saja dibawa Zidan dari pada kembali bertanya pada Revan yang lagi dalam mode bad mood.

"Gua pulang!" Revan melenggang pergi dari sana meninggalkan Kenzo yang masih penasaran setengah mati.

"Bad mood gara-gara Geby nggak sekolah dia tu," ujar Zidan dengan jemari yang sibuk menari di atas keyboard, membalas pesan dari kesepuluh pacaranya.

"Tau dari mana lo?" Kenzo menatap Zidan penuh selidik membuat Zidan langsung menaruh ponselnya di atas meja dan menatap Kenzo jengkel.

"Lo aja yang nggak peka!" sungut Zidan membuat Kenzo menggaruk tengkuknya, memang dalam masalah kepekaan Kenzo memiliki tingkat yang sangatlah rendah berbeda dengan ketiga sahabatnya yang mempunyai kepekaan tingkat tinggi.

"Berisik woy!" Farel mengambil ponsel Zidan kemudian tak lama kembali menaruhnya.

Zidan tak ambil pusing, ia lebih memilih ikut memakan gado-gado yang Kenzo makan hingga habis.

Kenzo mendengus, ia ikut memainkan ponselnya juga seperti Farel dan senyuman lebar pun terbit di wajah tampannya.

"Rejeki anak soleh." Farel tersenyum miring membuat Zidan menatap curiga, ia langsung mengambil ponselnya.

"Bangke! Habis paket gua nyet!"

"Anggap aja sebagai sedekah," ujar Kenzo dan Farel membuat Zidan mengelus dadanya namun sedetik kemudian Zidan langsung menggebrak meja.

"Gua nggak rela kalo sedekahnya sama kalian!"

***

Revan membuka pintu rumahnya dengan kasar, ia rindu gadisnya.

Dengan kasar ia melepaskan sepatu dan juga tasnya kemudian melemparkannya kesegala arah.

"Aden udah pu-"

"Berisik!" bentak Revan membuat maid yang tadi hendak bertanya denganya langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Kalo dalam mode begini, semuanya akan terancam bahaya. Jika membuat sedikit kesalahan saja kepada sang tuan muda, sudah dapat dipastikan mereka akan dipecat detik itu juga.

REVANO [END] |SEGERA TERBIT|Where stories live. Discover now