Part31

65.5K 4.4K 459
                                    

~Aku nggak mau tau, pokoknya foto kamu di Instagram nggak boleh di-like sama lawan jenis!~ Revan

•Semangat, Sayang•

Happy reading, tapi sebelumnya jangan lupa untuk klik tanda bintang!
.
.
.

"Selamat pagi, Abang ipar yang wajahnya kek pantat panci," sapa Revan ramah pada Kevin yang tengah menatapnya datar.

Kevin mengelus dada sabar, Revan emang sudah gila, wajah tampan kayak gini ia bilang kayak pantat panci. "Burem mata lu?!" Kevin merebut makanan yang sedang Revan pegang.

Revan terseyum ketika melihat Geby keluar dari dalam rumah. Gadisnya selalu terlihat cantik. Ia mendorong tubuh Kevin menjauh ketika laki-laki itu hendak mengelus kepala Geby. "Gua udah bawain lo mie ayam, Bang. Jadi lo makan aja, nggak usah pegang-pegang pacar gua! Nggak muhrim!"

Mata Kevin dan Geby melotot, Revan begok apa bagaimana sih?

"Lo begok kok kebangetan sih? Nggak pernah belajar agama, lu?" Kevin menonyor kepala Revan kuat membuat laki-laki yang statusnya adalah pacar Geby itu hampir terjengkang ke belakang.

"Gua belajar kok, cuma pas gurunya nerangin, gua tidur." Revan menarik tangan Geby mendekat.

"Tidur aja digedein." Geby menarik tangan Revan ke bawah, membuat pacarnya itu sedikit membungkuk. Bibirnya melengkung, membentuk sebuah senyum ketika ia berhasil mengacak-ngacak rambut Revan yang tadi tersusun rapi.

Revan terkekeh kemudian kembali membenarkan rambutnya yang berantakan. Ia mencubit hidung Geby gemas, kemudian menjulurkan lidah pada Kevin yang tengah menatapnya dengan mulut mengunyah sebuah apel.

"By, mau sekalian sama abang nggak berangkatnya?" Satriya menghentikan langkahnya ketika melihat bocah tengil yang pernah memukulnya waktu itu. Ia menggaruk tengkuknya ketika melihat Revan menatapnya tajam.

"Geby berangkat sama gua." Revan berujar dengan nada dingin, matanya menatap Satriya dengan begitu tajam. Ia masih sedikit bisa menahan cemburunya ketika Kevin berada di rumah dengan Geby, tapi jika Satriya, ia tak bisa menahannya.

"Revan," tegur Geby. Ia meringis ketika Revan mencengkram tanganya kuat.

"Lain kali kalo sepupu kamu mau datang ke rumah kamu, bilang kamu ada diluar benua!" Revan langsung menarik tangan Geby menuju motornya yang sudah terparkir di depan rumah Geby. Ia pasangkan helm berwarna biru muda, sesuai dengan warna yang disukai gadisnya.

"Kalo dia datangnya nggak ngomong?"

Revan menggeram. "Sembunyi aja di bawah kolong meja, biar aku yang hajar dia."

Geby meringis, emang dia kira Satriya maling. Kepalanya menoleh dan mendapati Satriya yang tertawa geli, ia menghembuskan napas kasar, dalam satu keluarga hanya dialah yang punya pacar posesif seperti Revan.

Geby naik ke atas motor dengan sedikit bantuan Revan. Ia geleng-geleng kepala ketika melihat wajah Revan yang masih menunjukan kemarahan. Geby terlonjak kaget ketika Revan menarik tangannya ke depan, membuat tubuhnya menempel pada punggung tegap Revan.

"Peluk!"

"Kalo kamu lepas, jangan harap kita sampai di sekolah!" ancam Revan ketika Geby hendak menjauhkan tubuhnya dan melepaskan lilitan tangan pada pinggangnya.

REVANO [END] |SEGERA TERBIT|Where stories live. Discover now